MASIH DIBUKA 5 PINTU, KETINGGIAN DIKURANGI 

Elevasi Air Waduk PLTA Mulai Turun

Pekanbaru | Rabu, 18 Desember 2019 - 10:28 WIB

Elevasi Air Waduk PLTA Mulai Turun
TINJAU BANJIR: Gubernur Riau Drs H Syamsuar MSi (foto kiri) meninjau banjir yang merendam SDN 017 dan SMP Satu Atap Pulau Kumpai, Kecamatan Pangean, Kuansing, Selasa (17/12/2019). Foto kanan, Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi SH SIK MSi saat meninjau banjir di Kuansing. (JUPRISON/RIAU POS)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- UNIT Layanan PLTA Koto Panjang mencatat mulai stabilnya inflow atau air yang masuk ke waduk PLTA selama dua hari terakhir. Tim kontrol elevasi waduk PLTA Koto Panjang sejak Selasa 17/12) pagi memantau kecenderungan turunnya elevasi waduk. Sekitar pukul 06.00 WIB, elevasi waduk berada pada posisi 82.77 mdpl dengan inflow rata-rata berada pada kisaran 757.70 m3/s.

Menjelang siang, bukaan spillway yang dibuka dipertahankan 5 x 100 cm. Terkait hal ini, Plt Unit Layanan PLTA Koto Panjang Cecep Sofhan Anwar mengatakan, pihaknya kembali melakukan pengecilan bukaan pintu spillway.


"Inflow dari kemarin cenderung stabil di bawah 1.000 m3/s. Jika kondisi di sisi hulu aman, siang nanti kami berencana mengurangi pembukaan pintu menjadi kisaran 5x70 atau 5x80 cm," sebut Cecep.Akhirnya, pintu ditutup hingga ketinggian 70 cm dengan bukaan tetap 5 pintu atau 5x70 cm. Beberapa jam sebelum penurunan bukaan pintu waduk, pada posisi bukaan 5x100 cm elevasi berada pada posisi 82.72 mdl dengan inflow cukup rendah, hanya 443.97 m3/s. Sekitar pukul 16.00 WIB, elevasi air waduk PLTA Koto Panjang masih mengalami penurunan, tercatat rata-rata 82.63 mdpl dengan inflow naik tipis pada kisaran 560.32 m3/s.

Terkait kembali diperkecilnya bukaan pintu spillway ini, petambak ikan di Sungai Kampar ramai-ramai memasukkan kembali keramba ke Sungai Kampar. Keramba-keramba yang ada di Sungai Kampar merupakan salah satu urat nadi perekonomian Kampar. Karena hingga hari ini, Kampar menjadi kabupaten penyuplai utama ikan air tawar di Riau

1.361 Ha Sawah Terendam

Banjir yang melanda Kampar sejak awal pekan lalu tidak hanya merendam rumah warga dan jalan desa, tapi juga perkebunan hingga pertanian. Bila perkebunan dampaknya tidak signifikan, seperti kebun sawit dan karet, namun tidak dengan pertanian khususnya tanaman padi. Padi yang terendam berpotensi gagal panen total.

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Kampar Hendri Dunan mengatakan, pihaknya terus melakukan pendataan bersama tim dari tingkat kecamatan hingga pedesaan. Hendri menyebutkan, informasi kondisi lahan pertanian padi masyarakat Kampar terus diperbaharui setiap hari.

"Dari data terakhir kemarin (Senin, red) lalu, tercatat ada 1.361 hektare sawah yang terendam. Tersebar di 8 kecamatan. Ini kami akan survei lagi karena belum tentu dari 1.361 itu rusak semua. Akan kami hitung berapa yang rusak dan akan terus kami buat laporan ke pusat terkait ini," sebut Hendri.

Terkait sawah yang rusak, Hendri Dunan berjanji akan memperjuangkannya. Terutama yang mengalami puso, akan diperjuangkan penggantiannya dari pemerintah pusat. Selain itu, pertanian tanaman pangan dan holtikultura Kampar kata Hendri, juga akan memberikan prioritas bantuan kepada petani yang terdampak banjir ini untuk program tahun depan, 2020.

Tinjau Korban Banjir

Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi SH SIK MSi bersama Gubernur Riau Drs H Syamsuar MSi  dan Danrem 031 Wirabima Brigjen TNI Muhammad Fajar memastikan kondisi masyarakat Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) yang terdampak banjir, aman dan kondusif.

Saat meninjau masyarakat pascabanjir di Desa Pulau Kumpai Pangean, Selasa (17/12), tepatnya di salah satu SD, Kapolda pun rela basah-basah untuk memastikan para pelajar di sekolah itu tetap sehat dan beraktivitas normal.

"Kami ingin memastikan kondisi warga terdampak banjir. Bisa tertangani dengan baik," kata Agung Setya di sela-sela kunjungannya di Kuansing.

Kapolda sempat menyambangi beberapa sekolah di Pangean, yang melakukan proses belajar mengajar dengan kondisi sisa genangan banjir. Pihaknya berharap semua komponen bisa saling membahu, dan meningkatkan koordinasi agar warga korban banjir bisa mendapatkan pelayanan secara optimal. 

"Semoga masyarakat kembali beraktivitas seperti biasa. Dan bagi sekolah yang sebelumnya tidak bisa melakukan aktivitas belajar, hendaknya bisa belajar normal. Dan tetap jaga kamtibmas," harapnya.(amn/end/jps/ted)

Laporan TIM RIAU POS, Pekanbaru









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook