146 Orang Terjaring, 19 Memilih Sanksi Tindak Sosial

Pekanbaru | Jumat, 18 September 2020 - 12:00 WIB

146 Orang Terjaring, 19 Memilih Sanksi Tindak Sosial
Penerapan sanksi denda dan kerja sosial bag warga yang tidak kenakan masker, razia ini berlangsung di depan Sukaramai Trade Center Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru, Senin (10/8/2020).(MHD AKHWAN/RIAUPOS.CO)

PEKANBARU, (RIAUPOS.CO) -  Pembatasan sosial berskala mikro (PSBM) di Pekanbaru tepatnya di Kecamatan Tampan telah berlangsung. Petugas gabungan dari TNI, Polri, Dinas Perhubungan, Satpol PP, dan BPBD pun telah melakukan patroli hunting dan penindakan pada Rabu (16/9) pukul 21.00 WIB hingga Kamis (17/9) pukul 09.00 WIB.

Kapolresta Pekanbaru Kombespol Nandang Mu’min Wijaya mengatakan, pihaknya dan tim akan terus melakukan evaluasi setiap hari. Tidak menutup kemungkinan akan melakukan penyekatan di tempat lain.


"Di hari pertama belum memuaskan hasilnya. Karena masih banyak yang melanggar pada PSBM hari pertama. Malam tadi (Rabu, red)  sebanyak 146 orang didominasi pengguna jalan dan di rumah makan," ungkapnya.

Dirincikannya, dari 146 orang itu terdapat 19 orang yang memilih sanksi tindak sosial sedangkan 127 diberi tindakan lisan.  "Tentunya di PSBM tetap harus humanis namun tegas. Tidak memberi toleransi kepada yang melanggar sebab sudah pernah ada PSBB," ucapnya.

Dapat diketahui pantauan Riau Pos di lapangan, lokasi seperti rumah makan pun didatangi petugas gabungan khususnya tim penindakan. Bila didapat tidak menerapkan 4 M yang terdiri memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menjauhi kerumunan, dikenai sanksi.
"Untuk rumah makan agar menggunakan take away," ucapnya.

Tak jarang ada yang dikenai push up dan diberi imbauan agar menerapkan protokol kesehatan. Begitu juga dengan pengendara yang tidak memakai masker turut serta terjaring.

Sebagai informasi, untuk jalur yang disekat dari Pasar Pagi Arengka - Jalan Garuda Sakti-Subrantas-SM Amin-Tabek Gadang. Sementara untuk posko penyekatan lokasinya di persimpangan jalan laying Pasar Pagi, persimpangan Garuda Sakti, persimpangan Garuda Sakti Air Hitam, dan persimpangan SM Amin Tambusai.

"Untuk kendaraan yang diperbolehkan masuk yaitu kendaraan seperti ambulance, Damkar, dan logistik atau sembako," paparnya.

Nyaris Tembus 2.000

Penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Pekanbaru terus melonjak signifikan dan semakin mengkhawatirkan. Kamis (17/9), terdapat 145 kasus baru. Ini membuat total kasus positif di Pekanbaru hampir menyentuh 2.000 kasus.

Dari data Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru pada Kamis kemarin, kasus konfirmasi positif bertambah 145 orang. Ini membuat total pasien positif Covid-19 di Pekanbaru berjumlah 1.994 orang. Di mana 401 orang sembuh dan pulang dari rumah sakit, 295 orang sembuh isolasi mandiri,  222  orang masih dirawat di rumah sakit, 1.038 orang  isolasi mandiri  dan 38 orang  meninggal dunia. Angka total di Pekanbaru ini hampir setengah dari total terkonfirmasi positif Covid-19 di Riau. Yakni 4.462 kasus. Dengan rincian isolasi mandiri 1.743 orang, dirawat di rumah sakit 810 orang, sembuh 1.817 orang dan 92 meninggal dunia

Dari data Diskes Kota Pekanbaru pula, kemarin, positif baru bergejala dan tak bergejala hampir juga sama banyak. Yakni, jumlah kasus konfirmasi  bergejala 40 dan total 497. Sedangkan tanpa gejala kemarin 28 dan total 460 kasus. Lalu, kasus konfirmasi perjalanan (impor)    kemarin tak ada penambahan dan total  118. Dari kontak erat kemarin 77 dan total  919 kasus. Untuk isolasi mandiri kemarin ada   105 dan total 1.038 kasus.

Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru dalam upaya memperlambat penambahan ini sudah memberlakukan PSBM di Kecamatan Tampan sejak Selasa (15/9) dan berlangsung hingga 14 hari ke depan.  Hari pertama penerapan PSBM di Kecamatan Tampan masih didapati beberapa masyarakat yang belum mengikuti protokol kesehatan seperti para pedagang yang masih berjualan di malam hari.

Menyikapi ini, Wali Kota (Wako) Pekanbaru  Dr H Firdaus ST MT kembali mengimbau masyarakat untuk bisa mengikuti protokol kesehatan. Agar upaya pemutusan mata rantai Covid-19 bisa berhasil. "Pertama, bagi pelaku usaha disiplin lah menerapkan protokol kesehatan terutama menggunakan masker,’’ ucapnya.

Menurutnya, dengan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan dapat menjadi salah satu upaya dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Sosialisasi dan imbauan akan terus dilakukan Pemerintah Kota ke masyarakat dalam pendisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan.

"Untuk itu, disiplinlah dalam menjalankan protokol kesehatan. Demi masyarakat produktif dan aman dari Covid," tegasnya.

Dukung Swab Test Semua Dewan

Makin naiknya tren penyebaran virus Covid-19 di Kota Pekanbaru, mengharuskan Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Pekanbaru angkat bicara. Mereka menyatakan sikap, untuk memberi dukungan pelaksanaan swab test secara keseluruhan.

Swab tes ini untuk semua instansi di Pekanbaru. Khususnya, untuk seluruh anggota DPRD, plus ASN dan juga para THL yang bekerja di Sekretariat DPRD. Sebab dengan begitu, bisa memutuskan mata rantai Covid-19 di Kota Bertuah ini.

"Kami setuju, bahkan Fraksi Demokrat (Pak Aidil Amri) juga sudah menyampaikannya. Karena ini sangat penting, " kata Anggota Fraksi PDIP Victor Parulian, kepada wartawan, Rabu (16/9).


Diakuinya, saat ini Sekretariat DPRD sudah menjadwalkan pelaksanaan swab test ini. Tentunya harus didukung semua pihak. Terutama sesama anggota DPRD dan ASN. Bahwa untuk tes ini tidak perlu ditakuti, bahkan tidak perlu menghindar.

"Demi kesehatan diri, keluarga dan orang sekitar memastikan apakah kita positif atau negatif, maka sangat perlu dilakukan," ujarnya lagi.

Disampaikannya lagi, bahwa dari hasil swab ini akan lebih mendalam kesadaran untuk mematuhi protokol kesehatan. Demikian juga jika nanti positif. Tentunya pasti disarankan untuk isolasi sesuai protapnya.(sof/ali/gus)

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook