Lisa sesekali membetulkan maskernya. Sambil membuka buku, ia terlihat kurang begitu nyaman di tempat duduk. Masker terkadang bergeser menutup penglihatannya.
Laporan JOKO SUSILO, Kota
Selasa (3/10) pagi, Lisa dan ratusan murid lainnya sudah sampai di depan pintu gerbang masuk SD Negeri 115 Pekanbaru. Satu per satu peserta didik dipersilakan masuk oleh petugas keamanan sekolah.
Para murid dan guru yang masuk ke dalam area sekolah, dipastikan sudah harus memakai maskernya. Sebagian peserta didik mengaku merasa kurang nyaman memakai masker. Namun bagaimana pun, hal itu mesti dilakukan untuk melindungi para peserta didik dari bahaya dampak kabut asap karhutla yang melanda Kota Bertuah ini.
”Kurang nyaman pakai masker, terasa tertarik dan kurang plong saat bernafasnya,” ungkap Lisa yang sesaat kemudian memasuki ruang kelasnya itu. Sesekali ia terlihat membetulkan masker yang sudah terpasang di wajahnya itu.
Meski merasa sedikit kurang nyaman, para peserta didik tetap mengikuti kegiatan belajar mengajar di dalam ruang kelas. Guru yang mengajar di ruang kelas Lisa, juga memakai masker. Begitu pun para guru lainnya.
Imbauan pakai masker memang sudah dikeluarga Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru. Bahwa murid diminta untuk mengurangi aktivitas di luar kelas dan meniadakan praktek pelajaran olahraga serta diwajibkan pakai masker di sekolah.
Lisa dan beberapa temannya itu tidak melaksanaka praktek pelajaran olahraga di halaman sekolah. Mereka semua sudah pakai pakaian olahraga. ”Belajar tetap normal, cuma memang tidak ada kegiatan di luar kelas seperti pelajaran olahraga,” ujar Wakil Kepala (Waka) SDN 115 Pekanbaru, Nuriyati SPd.
Hal senada disampaikan Guru Olahraga SDN 182 Pekanbaru, Indra Guswanti. Semua peserta didik diwajibkan memakai masker di sekolah. ”Semua peserta didik memakai masker di sekolah dan tidak boleh ada kegiatan olahraga di luar,” tambahnya.
Perasaan kurang nyaman juga disampaikan murid lainnya. Tora merupakan salah satu murid kelas 6 di SDN 110 Pekanbaru. Ketika murid-murid sedang belajar di dalam kelas, kebetulan ia sedang izin dan tidak mengenakan masker ketika sedang mencuci tangan di wastafel.
”Malas, gak enak,” jawabnya ketika ditanya mengapa tidak mengenakan masker.
Ia merasa tidak nyaman ketika menggunakan masker di dalam kelas. Selain mengganggu, ia juga merasa pengap ketika harus menggunakan masker ketika belajar. Selain Tora, juga ada beberapa anak yang sedang izin ke toilet dan juga tidak mengenakan masker, mungkin hanya beberapa yang mengenakan masker.
Tak lama lewat selintas dua murid perempuan menggunakan masker, namun yang satunya hanya menggantungkan masker di salah satu telinganya, tali maskernya satu lagi dibiarkan terlepas.
Imbauan menggunakan masker sudah diterapkan sejak Senin (2/10), ketika Pemerintah Kota Pekanbaru mengeluarkan surat edaran untuk sekolah-sekolah agar mengenakan masker dalam aktivitas di sekolah. Jika semakin memburuk kemungkinan sekolah akan diliburkan dan KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) diadakan secara online.
Namun dilihat dari cuaca hari ini, matahari tampak cerah dari kemarin. Gimin selaku Kepala Sekolah SDN 110 juga merasakan hal yang sama. ”Alhamdulilah hari ini kondisinya agak membaik ini, karena hari sudah terang. Jadi kami berharap kabut asap ini akan hilang,” ujarnya sambil melihat langit pada Rabu siang itu.
Walaupun melihat kondisi lumayan membaik, Gimin tetap membatasi kegiatan diluar kelas. Terlihat lapangan sekolah yang memang tidak ada tanda-tanda aktivitas sekolah. Mungkin hanya ada beberapa murid yang berlalu lalang karena izin hendak ke toilet dan juga petugas kebersihan sekolah yang sedang menyapu halaman. Gimin tetap waspada dan mempersiapkan anak-anak dalam menghadapi kabut asap. Ia bahkan menghentikan ekskul untuk sementara, bagaimanapun kondisi cuaca menjadi kurang baik karena kabut asap dan berbahaya bagi kesehatan anak-anak. ”Masalah kegiatan atau aktivitas diluar kelas selama kondisi cuaca ini tidak membaik maka tetap ditiadakan, baik itu olahraga, Pramuka, upacara dan lain sebagainya,” jelasnya.
Di tengah kembalinya kabar kabut asap, Gimin berharap kabut asap ini tidak sampai seperti tahun-tahun lalu, dimana sekolah-sekolah sampai diliburkan dan belajar dilakukan secara daring. “Dengan kabut asap kali ini mudah mudahan kita terhindar juga dari penyakit yang tidak kita inginkan,” harapnya.(ilo)