TENAYAN RAYA (RIAUPOS.CO) - Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Pekanbaru melakukan evakuasi seekor ular dari perumahan warga di Jalan Tanjung Puri, Kelurahan Rejosari, Kecamatan Tenayan Raya, Ahad (16/4).
Kepala DPKP Kota Pekanbaru Burhan Gurning kepada Riau Pos, Senin (17/4) membenarkan peristiwa tersebut. Menurutnya, warga menghubungi tim DPKP Pekanbaru sekitar pukul 05.02 WIB. ''Karena kami mendapatkan telepon dari warga pagi, tim yang menerima laporan langsung bergerak menuju lokasi untuk melakukan evakuasi ular tersebut,'' ujarnya.
Lanjut Burhan, kejadian serupa juga sempat terjadi sehari sebelumnya. Di mana DPKP Pekanbaru juga mendapatkan laporan terkait keberadaan hewan liar yang masuk ke perumahan masyarakat di Kecamatan Bukit Raya.
Itu sebabnya pihaknya mengimbau masyarakat, jika menemukan hewan liar di lingkungannya agar melapor ke Damkar Pekanbaru. Karena saat ini Damkar tidak hanya bertugas memadamkan kebakaran, namun juga melakukan evakuasi hewan liar.
''Jadi dalam dua hari ini kami memang melakukan penanganan terhadap hewan liar yang masuk ke permukiman masyarakat. Di mana pada Sabtu lalu juga ada melakukan evaluasi biawak dari dalam sumur warga diJalan Karya 1, Kelurahan Air Dingin, Kecamatan Bukit Raya, Pekanbaru, dan di Ahad lalu kami melakukan evakuasi terhadap ular sepanjang 4 meter yang masuk ke kandang hewan ternak masyarakat,'' jelasnya.
Sementara itu,Komandan Regu (Danru) Andri yang turun ke lokasi kejadian menjelaskan, pihaknya mengevakuasi ular jenis piton dengan panjang sekitar 4 meter saat berada di dalam kandang ayam milik salah seorang warga.
Di mana saat dilakukan pengevakuasian, hewan melata tersebut tengah berusaha untuk memangsa ayam milik warga yang ada di dalam kandang. ''Saat dievakuasi posisi ular tersebut berada di kandang ayam, saat itu ular tersebut sedang akan memangsa ayam. Dan proses evakuasi berjalan lancar tanpa adanya kendala,'' katanya.
Lanjut Andri lagi, ular tersebut akan dibawa jauh dari pemukiman masyarakat untuk kemudian dilepas liarkan kembali ke habitat aslinya.
Ia mengimbau kepada masyarakat agar menjaga lingkungan sekitar. ''Jangan biarkan ada semak belukar yang cukup tinggi karena dapat menjadi tempat bersarangnya hewan melata tersebut,'' katanya.(ayi)