PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Sudah lebih sebulan terakhir masyarakat di Jalan Murai Batu, Kecamatan Bukit Raya terus mengeluhkan keberadaan truk bermuatan besar yang kerap melintasi jalan alternatif tersebut. Hal ini dikarenakan hampir seluruh badan Jalan Murai Batu kondisinya rusak parah dan dipenuhi dengan lumpur, sehingga dapat membahayakan keselamatan pengedara dan masyarakat yang melintas.
Pantauan Riau Pos, Kamis (17/3) terlihat sejumlah pengendara sepeda motor yang melintas mengurangi kecepatan kendaraannya guna menghindari lubang-lubang yang menganga, yang sewaktu-waktu bisa mengancam keselamatan.
Kondisi ini juga semakin diperparah dengan adanya proyek penimbunan lokasi perumahan yang akan dibangun, sehingga badan Jalan Murai Batu kini dipenuhi dengan ceceran tanah timbun yang kerap membuat badan Jalan menjadi licin saat diguyur hujan.
Salah seorang warga Ilham mengaku, meskipun kerap dilakukan perbaikan oleh masyarakat setempat namun kerusakan terhadap badan Jalan Murai Batu sudah kerap kali terjadi. Hal ini dikarenakan banyaknya pengendara mobil truk besar yang sengaja melintasi di jalan tersebut guna menghindari kemacetan panjang yang kerap terjadi di jalan protokol.
Tak hanya itu, selama hampir dua bulan terakhir pembangunan proyek perumahan yang dilakukan salah satu developer yang sengaja menimbun tanah kosong di Jalan Murai Batu dan membiarkan ceceran tanah timbun berserakan di badan jalan, sehingga saat panas terik, debu dari ceceran tanah timbun mengudara dan masuk ke dalam permukiman masyarakat.
"Kalau hujan sudah pasti licin. Ini membahayakan dan sampai sekarang pihak pemerintah setempat belum ada yang memberikan tindakan terhadap kerusakan jalan ataupun ceceran tanah timbun itu," kata dia.
Lanjut Ilham, belakang ini banyak pengendara roda dua khususnya kaum ibu yang mengalami kecelakaan di jalan tersebut akibat badan jalan yang licin karena ceceran tanah timbun.
"Sudah banyak yang jatuh. Untungnya tidak sampai kehilangan nyawa hanya mengalami lecet saja. Semoga ada tindakan tegas lah biar tidak ada masyarakat dan pengendara yang menjadi korban lagi," harapnya.
Sementara itu, salah seorang pengendara Rani mengaku merasa kesulitan saat melintasi Jalan Murai Batu yang kini tak hanya dipenuhi puluhan lubang yang menganga, tetapi juga ceceran tanah timbun yang sewaktu-waktu dapat membuatnya terjatuh di jalan tersebut.
Bahkan, dirinya berharap pihak terkait bisa secepatnya mengatasi masalah tersebut, sehingga baik pengendara maupun masyarakat setempat dapat kembali merasa nyaman melintasi jalan alternatif itu.
"Ya, maunya jalan diperbaiki dan untuk ceceran tanah timbun ini dibersihkan. Ini sangat licin kalau bagi kami pengendara motor. Apalagi jalan ini cukup sempit," tegasnya.(lim)
Laporan PRAPTI DWI LESTARI, Pekanbaru