KOTA (RIAUPOS.CO) -- Waktu untuk mengerjakan Jalan Badak, akses menuju perkantoran Tenayan Raya yang diperkirakan ada sedikit lagi yang belum selesai, mendapat sorotan anggota DPRD Kota Pekanbaru, dari Komisi IV.
Dampaknya di musim penghujan saat ini, jalan yang sekitar 50-70 meter yang belum selesai itu berdampak buruk, hancur macam bubur sulit untuk di lewati orang warga. Dan hal ini pun dirasakan langsung oleh Ruslan Tarigan, anggota DPRD Kota Pekanbaru Komisi IV.
Melihat kondisi sekarang dan dengan waktu tahun kerja yang sudah semakin mepet, diyakini tidak akan bisa selesai.
"Saya yakin tidak akan selesai itu, lihat saja nanti" kata Ruslan kepada wartawan, Senin (16/12).
Disebutkan Ruslan, dari panjang jalan yang dikerjakan, diperkirakannya baru selesai sekitar 50 persen. Dan diapun meragukan kemampuan kontraktor untuk menyelesaikannya.
"Ya kita minta Pemerintah Kota Pekanbaru melalui PUPR mengawasi kerja kontraktor ini. Kalau memang mereka tidak sanggup mengerjakan tepat waktu. Evaluasi perusahaan ini," tegasnya.
Lebih lanjut disampaikannya, musim hujan yang terjadi saat ini menjadi salah satu tantangan bagi kontraktor dalam pengerjaan jalan. Karena hujan yang terjadi dapat mengurangi kualitas pengecoran jalan rigit.
"Maka kontraktor harus bisa mensiasati ini, bisa dengan penambahan pekerja, peralatan pekerjaan, bahkan sift nya bisa ditambah untuk memaksimalkan pengerjaannya" sarannya.
Maka dari itu, ditegaskan politisi PDIP ini, pemko harus tegas. Apalagi jalan ini saat ini menjadi central lalulintas masyarakat, dan tentunya masyarakat umum lainnya. "Jangan sampai uang rakyat terbuang percuma, harus bisa dipertanggungjawabkan," ungkapnya.
Menyikapi keluhan warga yang disampaikan anggota dewan ini, Kepala PUPR Pemko Pekanbaru, Indra Pomi menjelaskan, dengan waktu yang tersisa, pihaknya masih yakin pengerjaan jalan badak ini bisa selesai.
"Kita sudah tegaskan ke kontraktornya, dan mereka pun sudah maksimal. Insyaallah bisa selesai," sebut Indra.
Dijelaskan Indra, kondisi jalan badak saat ini yang dikelola Pemko itu sekitar 600 meter. Hanya saja jalan badak itu harus mengikuti elevasi jalan 70 dan Trase 1 (jalan badak-lintas timur) yang saat ini sudah terbuka.
"Jadi elevasi nya harus disesuaikan. Sementara jalan Badak ini posisinya tinggi jadi harus nurunin lagi untuk penyesuaian itu," kata Indra.
Dan ini memerlukan proses yang cukup lama. "Lebih kurang enam meter, baru ketemu elevasinya dengan jalan 70. Belum lagi proses ganti ruginya oleh tim lainnya," papar Indra.
Yang jelas pihaknya masih yakin pengerjaan jalan ini. "Dan kita juga siapkan jalan alternatif, memang saat ini terasa mengganggu lah, dan perlu waktu lah, dan kita minta toleransi untuk selama proses ini, insyaallah akhir tahun selesai," ungkapnya lagi.
Jika tidak selesai jelang akhir tahun? Indra menegaskan, pihak kontraktor bisa mengajukan adendum. "Jika mereka (kontraktor,red) tidak bisa menyelesaikan sesuai kontrak, mereka bisa ajukan adendum, karena memang ini juga menjadi perhatian kita soal kondisi dan status tanahnya ," tuturnya.(gus)