PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - PLN Unit Induk Wilayah Riau dan Kepulauan Riau (UIWRKR) menyiapkan infrastruktur untuk mendukung Instruksi Presiden (Inpres) Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2022. Inpres tersebut mengatur tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) sebagai Kendaraan Dinas Operasional dan/atau Kendaraan Perorangan Dinas Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah.
Senior Manager Niaga dan Pelayanan Pelanggan PLN UIWRKR Haris Andika menjelaskan, saat ini PLN telah membangun tiga unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). "Lokasinya berada pada Kantor PLN UIWRKR di Jalan Musyawarah dekat Mal SKA Kota Pekanbaru, Kantor PLN UP3 Pekanbaru di Jalan Setiabudi, dan Kantor PLN UP3 Dumai di Jalan Sudirman Kota Dumai," ujarnya.
Selanjutnya, PLN berencana menambah dua unit SPKLU di Provinsi Riau, lebih tepatnya berada di Kabupaten Indragiri Hulu dan Kabupaten Kampar. Juga, satu unit SPKLU yang berlokasi di Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau.
Selain itu, PLN telah membangun ekosistem Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) pada 11 kantor unit PLN tersebar di Riau dan Kepulauan Riau dan akan terus bertambah hingga 40 lokasi pada 2027. Selain itu, PLN juga bekerja sama dengan mal untuk memberikan parkir khusus bagi pengendara kendaraan berlistrik. "Kami telah bekerja sama dengan mal SKA untuk memberikan space parkir khusus mobil listrik pada spot VIP depan pintu masuk" kata Haris.
Haris juga memaparkan, bentuk komitmen lain PLN UIWRKR mendukung Inpres Nomor 7 Tahun 2022 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) adalah penggunaan kendaraan berlistrik dalam kegiatan operasional.
"Kami telah menggunakan 119 unit sepeda motor listrik untuk petugas pelayanan teknik dan petugas billing manajemen sebagai kendaraan operasional dalam melakukan layanan perbaikan gangguan, catat meter, penagihan rekening, dan pengecekan kwh meter prabayar. Juga, menambahkan tiga mobil berlistrik dan akan terus dilakukan substitusi bertahap hingga 2027 pada seluruh unit pelaksana di PLN UIWRKR" ujar Haris. Di samping infrastruktur yang telah disiapkan, Haris menyampaikan beberapa program untuk mengampanyekan kendaraan listrik berbasis baterai kepada masyarakat.
"Beberapa waktu yang lalu kami telah melaksanakan konvoi motor listrik, penandatanganan komitmen Riau Hijau oleh para stakeholder, menggandeng ojek pangkalan menggunakan motor listrik (JETRIK-Ojek Listrik) di Pasar Rumbai, melakukan transfer knowledge atau transfer teknologi di kampus dan akademisi di Riau" tambah Haris.
Sementara aitu, Gubernur Riau Syamsuar menyebutkan penandatanganan komitmen program Riau Hijau tersebut sekaligus dalam rangka mendukung program pemerintah tentang aksi nasional penurunan emisi dan program Riau Hijau.
Adapun isi dari komitmen tersebut yaitu mendukung dan mendorong program penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB). "Alhamdulillah kami sudah bisa melakukan kegiatan penandatanganan komitmen penggunaan kendaraan listrik ini," katanya.
Gubri mengungkapkan, acara yang diselenggarakan ini juga merupakan program nasional. Karena Indonesia sudah memasuki ekonomi hijau. Di samping itu pula, dengan menggunakan mobil ataupun motor listrik ini setidak-tidaknya juga dapat menurunkan emisi karbon. "Selain emisi karbon, bisa kita lihat penurunan biaya operasional," ucapnya.
Gubri Syamsuar juga menyampaikan apresiasi atas komitmen PLN bersama pemerintah dalam mempromosikan dan mendorong penggunaan kendaraan listrik di Indonesia. "Karena penggunaan mobil dan motor listrik ini dinilai banyak keuntungannya dibandingkan kendaraan menggunakan BBM, maka minat dan antusias masyarakat cukup tinggi untuk beralih ke kendaraan listrik," ujarnya.
PLN UIWRKR optimis dalam beberapa tahun ke depan akan mampu menjadi tempat bench marking bagi instansi dan pemerintah daerah di Indonesia yang ingin membangun ekosistem kendaraan listrik.(azr/sol)