PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Riau, kembali melanjutkan kegiatan sosialisasi dan penyuluhan bahaya narkoba yang sudah memasuki titik ke delapan. Kali ini kegiatan dilaksanakan di Aula Dinas Pendidikan Riau, Rabu (16/10).
Peserta pada kegiatan ini terdiri dari pelajar SMAN 2 Pekanbaru, SMAN 8, MAN 1, SMA PGRI, SMKS PGRI, SMA Muhammadiyah 1, SMA Muhammadiyah 2, SMA Darma Yudha, SMA As Shofa, SMK Maitreya, Komunitas Iyes, Sobat Budaya, IYALE, dan Fakta Bahasa Pekanbaru.
Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Dispora Riau, Doni Aprialdi mengatakan, pihak-pihak yang saat ini terpapar narkoba adalah mereka yang pribadinya tidak kuat dan juga tidak disiplin. Untuk itu, ia mengajak anak-anak muda jangan mau terpengaruh oleh narkoba, karena kalau sudah mencoba akan terjerumus.
"Yang menjadi korban narkoba itu adalah mereka yang tidak tahu efek dari penggunaannya. Untuk itu, anak-anak muda yang sudah mendapatkan sosialisasi bahaya narkoba ini hendaknya dapat menginformasikan kepada teman-teman dan lingkungannya tentang bahaya narkoba ini," katanya.
Lebih lanjut dikatakan Doni, hingga ke titik ke delapan ini, sudah lebih dari 2.000 pemuda dan pelajar di Riau yang mendeklarasikan diri menjadi duta antinarkoba. Dengan jumlah itu, pihaknya tidak akan berhenti di sana saja dan akan terus melakukan sosialisasi.
"Target kami akan ada 4.000 lebih pelajar dan pemuda di Riau yang menjadi duta antinarkoba. Puncaknya, pada 27 Oktober mendatang, akan dilaksanakan deklarasi serentak duta antinarkoba yang juga dilakukan penyanyian lagu Dendang Melayu Antinarkoba yang akan memecahkan Museum Rekor Indonesia (MURI)," sebutnya.
Dalam kegiatan deklarasi tersebut, pihaknya juga akan mengundang Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Heru Winarko. Yang juga akan hadir Gubernur Riau Syamsuar dan Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution serta Forkopimda Riau lainnya.
"Kita akan gelorakan semangat antinarkoba di Riau. Karena saat ini Riau menyandang predikat yang tidak baik, yakni daerah nomor lima dengan peredaran narkoba di Indonesia. Predikat ini tentunya tidak boleh bertahan lama-lama di Riau," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Doni juga mengajak para peserta untuk kembali ke jati diri bangsa Indonesia, agar kita tahu betapa besarnya bangsa ini. Ditambah lagi, Bahasa Indonesia berasal dari Bahasa Melayu yang merupakan bahasa dari Riau. "Pemuda saat ini adalah generasi emas yang akan memimpin Indonesia di masa depan. Untuk itu, sekali lagi saya ingatkan jangan mau terpengaruh oleh narkoba," katanya.(ifr)