RIAU POS FOCUS GROUP DISCUSSION; KIPRAH PEMUDA DI TENGAH PANDEMI

Minimal Patuhi Prokes, Jangan Panik

Pekanbaru | Rabu, 16 Desember 2020 - 11:00 WIB

Minimal Patuhi Prokes, Jangan Panik
Dari kiri, moderator Lismar Sumirat, Sekretaris Prodi Hukum Keluarga Islam STAIN Bengkalis Juwandi SH MH, dan Pimpinan Rumah Sehat Islamic Nurse Ns. Roni Saputra M Kes berdiskusi saat acara Riau Pos Focus Group Discussion Covid-19 di Graha Pena Riau, Selasa (15/12/2020). (EVAN GUNANZAR/RIAUPOS.CO)

Di masa pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung sejak Maret lalu, berbagai pihak saling bahu-membahu meringankan beban di masa pandemi tersebut. Tak terkecuali generasi muda. Mereka turut berperan serta baik dalam pencegahan penularan Covid-19 hingga membantu masyarakat yang memerlukan uluran tangan di tengah sulitnya perekonomian.

Laporan: MUJAWAROH ANNAFI dan LISMAR SUMIRAT (Pekanbaru)


PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Sekretaris Prodi Hukum Keluarga Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Bengkalis Juwandi SH MH memaparkan, di masa pandemi para pemuda harus tetap optimis dan melakukan hal-hal yang positif. Ia mengungkapkan salah satu yang bisa dilakukan adalah meringankan beban masyarakat yang terdampak tidak langsung akibat Covid-19.

"Saya dan kawan-kawan pemuda dari komunitas mengajak perusahaan yang mengambil keuntungan di daerah kita untuk turut membantu masyarakat. Dengan menemui pihak perusahaan hingga memberi bantuan," ujarnya dalam Riau Pos Focus Group Discussion bertajuk Kiprah Pemuda di Tengah Pandemi, Selasa (15/12). 

Selain itu, Juwandi menuturkan pemuda juga harus mengikuti protokol kesehatan sesuai dengan anjuran pemerintah dengan menerapkan mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak (3M) di kesehariannya. 

"Sebagai seorang akademisi, saya selalu mengingatkan teman-teman mahasiswa untuk mengikuti anjuran pemerintah," tuturnya.

Juwandi menjelaskan, menggalakkan 3M di keseharian sudah lebih dari cukup. Ia menegaskan, Covid-19 benar adanya, dan menjaga diri serta keluarga dari penularan adalah hal terpenting. Selain itu, tidak dipungkiri, saat ini banyak pemuda yang tidak mengamati aturan terkait protokol kesehatan. Dikatakan Juwandi sebenarnya kebanyakan dari mereka telah memahami, namun belum memiliki kesadaran diri. 

"Kita mulai dari diri sendiri dulu. Teman-teman pemuda, mari sama-sama kita menjaga, dari diri sendiri dulu," katanya.

Diskusi ini juga menghadirkan narasumber pimpinan Rumah Sehat Islamic Nurse Ns Roni Saputra M Kes. Roni menyampaikan semasa pandemi Covid-19 masuk ke Pekanbaru, pihaknya telah bertindak dan  memikirkan rencana yang dilakukan oleh Rumah Sehat Islamic Nurse.

"Mulai PSBB, di mana orang-orang dibatasi pergerakannya kami mulai juga pengumpulan sembako," ujarnya.

Selain itu, pihaknya juga menyiapkan tempat cuci tangan, serta merangkul masyarakat untuk saling membantu dengan menyumbangkan hartanya. Dikatakan Roni, pihaknya juga memberikan edukasi kepada masyarakat agar tidak panik dalam menghadapi pandemi Covid-19.

"Dulu sempat terjadi kepanikan di awal-awal penyebaran Covid-19 di Riau. Jadi kami berikan edukasi agar masyarakat don’t panic (tidak panik, red)," imbuh Roni.

Wakil Ketua Bidang Kesejahteraan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Riau ini memaparkan Rumah Sehat Islamic Nurse telah berdiri sejak tiga tahun lalu ini juga telah memberikan kurang lebih 27 ton sembako yang dihimpun dari masyarakat dan didistribusikan untuk masyarakat yang memerlukan di Riau sejak pandemi berlangsung.

"Rumah Sehat menjadi posko untuk bencana-bencana yang terjadi. Tapi kami tak hanya sekadar posko, namun juga memberikan bantuan juga edukasi," tukasnya.

Tak hanya itu, Roni menambahkan pihaknya juga memberi edukasi kepada masyarakat yang terkena Covid-19. Hingga saat ini telah ada 20 orang yang mendapatkan edukasi, penguatan, dan resep ramuan herbal selama masa karantina mandiri. 

"Kita rangkul mereka, tentu saja dengan mengedepankan protokol kesehatan," ucapnya. 

Roni mengimbau sebagai pemuda dan untuk pemuda agar tidak meremehkan Covid-19. Kondisi tubuh pemuda memang kebanyakan dalam keadaan sehat, namun harus diperhatikan bahwa ada orang lain yang harus dilindungi. 

"Dengan menerapkan protokol kesehatan, kita melindungi keluarga kita. Karena jika ada orang di sekitar kita seperti ayah, ibu, kakek, atau nenek yang memiliki penyakit lain, maka akan semakin buruk jika tertular Covid-19," imbuhnya.***


Pesan Redaksi:

Mari bersama-sama melawan Covid-19. Riaupos.co mengajak seluruh pembaca ikut mengampanyekan gerakan 3M Lawan Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari. Ingat pesan Ibu, selalu Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak serta hindari kerumunan.

#satgascovid19
#ingatpesanibu
#ingatpesanibupakaimasker
#ingatpesanibujagajarak
#ingatpesanibucucitangan
#pakaimasker
#jagajarak
#jagajarakhindarikerumunan
#cucitangan









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook