PERTAMINA BANTAH TERJADI KELANGKAAN

Warga Mengeluh Sulit Dapatkan Elpiji 3 Kg

Pekanbaru | Jumat, 16 Oktober 2020 - 09:01 WIB

Warga Mengeluh Sulit Dapatkan Elpiji 3 Kg
Warga mengantre membeli gas 3 kg di salah satu pangkalan gas di Jalan Kutilang Kecamatan Sukajadi, Pekanbaru, Kamis (15/10/2020). Kelangkaan gas terjadi sejak sebulan terakhir ini, meski pasokan gas tidak mengalami pengurangan. (EVAN GUNANZAR/RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Sudah hampir 1 bulan  belakangan ini elpiji 3 kilogram langka di Pekanbaru. Khususnya di wilayah Marpoyan Damai, Kubang (Jalan Kaharuddin Nasution) dan daerah Gading Marpoyan. Hal yang sama juga terjadi di Sukajadi, Kamis (15/10). Warga terlihat mengantre membeli gas melon itu di salah satu pangkalan elpiji di Jalan Kutilang Sukajadi. 

Menurut warga setempat, kelangkaan elpiji 3 kg sudah terjadi sejak sepekan terakhir ini. Akibat antrean panjang itu ruas Jalan Kutilang menjadi macet.


Untuk mengantisipasi pembagian elpiji agar merata, pihak pangkalan membatasi setiap warga hanya bisa membeli satu tabung. Salah seorang warga di Jalan Kaharuddin Nasution Pekanbaru, Intan (30) mengeluhkan susahnya mendapatkan elpiji 3 kg. Ia mengatakan, saat ini mulai sulit mencari elpiji 3 kg di pangkalan. Setiap ditanya ke pangkalan selalu alasannya habis.

"Sekarang mulai sulit mencarinya," kata Intan.

Dijelaskannya, meski dari sisi harga tidak mengalami kenaikan di pangkalan, dia meminta pemerintah bisa menyikapi persoalan ini. Agar tidak terlalu berdampak terhadap masyarakat.

"Pertamina juga harus rutin melakukan pemantauan di lapangan agar tau kondisi yang terjadi di tengah-tengah masyarakat," ungkapnya.

Pengakuan yang sama juga diutarakan warga lain, Mansyur. Dia berharap pemerintah dapat mencarikan solusi, mengingat elpiji 3 kg salah satu kebutuhan pokok bagi masyarakat. Apalagi saat ini di tengah pandemi Covid-19.  "Memang sejak beberapa pekan atau bahkan hampir dalam sebulan ini susah mencarinya. Nggak tahu penyebabnya apa. Setiap datang kelangkaan alasannya habis atau kosong," ujar warga Marpoyan Damai itu.

Menyikapi kondisi yang terjadi, Riau Pos menayakan ke salah satu pangkalan elpiji 3 kg yang berada di Jalan Gading Marpoyan Pekanbaru dan juga ke salah satu SPBU di Jalan Kaharuddin Nasution yang menjual elpiji 3 kg. 

Salah seorang sekuriti SPBU, Salman mengatakan, kelangkaan elpiji 3 kg sudah terjadi sejak satu bulan lalu. Diceritakannya, memang saat ini elpiji 3 kg agak susah mendapatkannya.

"Di sini biasa mendapatkan jatah ratusan tabung setiap minggunya, dan setahu saya jatah ratusan tabung itu dikurangi. Mungkin ingin dihapuskan elpiji 3 kg-nya," ujar Salman menduga. 

Hal yang sama juga dikatakan seorang pemilik pangkalan elpiji 3 kg di Jalan Gading Marpoyan yang enggan disebutkan namanya. Ia mengatakan, saat ini untuk elpiji 3 kg itu memang susah. Ketika elpiji 3 kg masuk ke pangkalannya,  itu warga sudah banyak yang mengantre. "Memang sekarang elpiji 3 kg mulai langka. Banyak warga yang datang ingin membeli elpiji 3 kg," terangnya. 

Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Riau Lisda Erni membantah kalau saat ini mulai terjadi kelangkaan elpiji 3 kg. "Berdasarkan informasi yang kami dapatkan, tidak terjadi kelangkaan elpiji 3 kg," ujar Lisda kepada Riau Pos, Kamis (15/10).

Ia menuturkan, biasanya kelangkaan terjadi apabila pemakaian atau permintaan meningkat. Biasanya itu terjadi mendekati hari besar keagamaan dan nasional. 

Sementara Sales Branch Manager Pertamina Rayon 1, Adit membantah kalau saat ini terjadi kelangkaan elpiji 3 kg. Menurutnya saat ini cukup dan masih normal. Tidak ada terjadi kelangkaan. 

"Untuk suplai sejauh ini masih normal saja. Tidak ada persoalan. Bahkan, Pertamina juga telah menyiapkan tambahan stok untuk menghadapi hari besar keagamaan seperti Maulid Nabi," ujarnya. 

Dijelaskannya, kalau dari Pertamina suplai elpiji 3 kg sudah melebihi dari kuota yang ditetapkan. Bahkan, pihaknya juga sudah menyiapkan penambahan suplai untuk wilayah Pekanbaru dan sekitarnya.  "Dalam rangka pengawasan, kami bersama Disperindag juga beberapa kali  melakukan pemantauan di lapangan. Artinya kalau ada laporan atau adanya informasi pelanggaran yang dilakukan oleh pangkalan, silakan informasikan kepada kami. Nanti akan kami tindak lanjuti," tegasnya.(dof)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook