PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Pelanggan aplikasi layanan keuangan digital yang mendukung sistem pembayaran dari Pertamina terus meningkat. Di Riau sendiri hingga saat ini tercatat ada kurang lebih 10 ribu pelanggan dari aplikasi tersebut.
Hal tersebut disampaikan oleh Sales Branch Manager Rayon 1 Pertamina Patra Niaga Riau, Indra Pratama. Angka tersebut diprediksi akan terus bertambah berjalannya waktu.
“Saat ini di Riau ada 10 ribu pelanggan MyPertamina. Dari jumlah tersebut, hampir semuanya terdaftar dalam program subsidi tepat,” ungkapnya.
Menurutnya, masyarakat yang mampu harusnya membeli BBM Nonsibsidi. Namun, hal tersebut tentunya membutuhkan kesadaran dari seluruh masyarakat. “Memang ini menjadi perhatian. Karena pengguna BBM subsidi sejatinya menggunakan regulasi Perpres 191 tahun 2014. Mari sama-sama kita baca regulasinya,” sambungnya.
Ia melanjutkan, jika memang masyarakat tersebut masuk dalam kategori tersebut, maka diperbolehkan membeli BBM bersubsidi dan begitupun sebaliknya.
“Kalau memang kita berkualifikasi untuk membeli BBM bersubsidi, bolehlah kita beli BBM bersubsidi. Tapi kalau kita tidak tercantum di sana, ayuklah kita beli Pertamax kek, Dexlite dan produk BBM non subsidi lainnya,” jelasnya lagi.
Menurutnya hingga kini belum ada aturan yang mewajibkan transaksi BBM menggunakan aplikasi MyPertamina. Namun menurutnya membeli BBM dengan MyPertamina lebih menguntungkan bagi pelanggan. Karena akan ada pencatatan poin berhadiah dan reward menarik lainnya.
“Jadi konsepnya sebenarnya bukan wajib menggunakan MyPertamina. Konsepnya adalah program Subsidi Tepat menggunakan paltform MyPertamina. Kita mengikuti kebijakan dari pemerintah pusat ya,” terangnya.
Ia berharap, program Subsidi Tepat yang ada dalam platform MyPertamina tersebut bisa dimanfaatkan oleh masyarakat yang memerlukan. “Semoga program Subsidi Tepat benar-benar tepat sasaran,” tutupnya.(azr)
