BBM

Penerapan My Pertamina Masih Tunggu Ketetapan Pemerintah

Ekonomi-Bisnis | Senin, 05 September 2022 - 13:18 WIB

Penerapan My Pertamina Masih Tunggu Ketetapan Pemerintah
Informasi pemberitahuan pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) non Subsidi jenis Pertalite dan Solar harus terdaftar terpasang di salah satu SPBU di Jalan Arifin Achmad Pekanbaru, akhir Juli 2022 lalu. (EVAN GUNANZAR/RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Pascakenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada Sabtu (3/9) lalu, masyarakat pun mempertanyakan tentang pemberlakuan pembelian BBM melalui aplikasi MyPertamina. Nyatanya, hingga kini, ketentuan tersebut masih belum berlaku.  

Section Head Communication and Relation Pertamina Patra Niaga Sumatra Bagian Utara, Agustiawan mengatakan, bahwa kenaikan BBM tidak ada korelasinya dengan penerapan pembelian dengan aplikasi MyPertamina. ''Belum ada penerapan. Karena kan tidak ada kaitannya dengan kenaikan harga BBM," ujarnya saat dihubungi Riau Pos.


Ia meluruskan, bahwa resgistrasi kendaraan melalui website Subsidi Tepat atau aplikasi MyPertamina itu bertujuan untuk mendapatkan data. ''Termasuk juga untuk masyarakat yang merasa kendaraanya berhak untuk mendapatkan BBM bersubsidi. Artinya, selagi Pertalite atau BioSolar itu disubsidi oleh pemerintah, maka registrasi itu tetap akan kita buka," jelasnya.

Untuk itu, ia berharap masyarakat tetap mendaftarkan kendaraannya meskipun harga BBM naik dan penerapan Subsidi Tepat di website dan aplikasi MyPertamina belum diberlakukan.

''Meskipun ada perubahan harga ya, masyarakat tetap kita minta, tetap kita imbau untuk mendaftarkan kendaraannya sampai nanti kalau ada ketetapan dari pemerintah tentang pembelian BBM bersubsidi menggunakan QR code yang didapat melalui resistrasi melalui website ataupun aplikasi My Pertamina, maka itu baru nanti akan kita laksanakan," paparnya lagi.

Pihaknya mengaku, selagi belum ada arahan dari pemerintah terkait hal tersebut, maka pembelian BBM bersubsidi masih sama sebagaimana biasanya. "Namun, memang dilakukan pencatatan nomor polisi kendaraan. Nanti kalau sudah ada penetapan atau ketentuan kapan berlakuknya, tentu nanti akan kita kabarkan ke masyarakat," sambungnya.

Selanjutnya, terkait kenaikan harga BBM 2 hari lalu, pihaknya mengaku tak melihat terjadinya panic buying di wilayah Riau. "Memang kita tidak melihat adanya kepanikan dari masyarakatm Karena kita lihat waktunya tidak terlaku jauh ya, antara pengumuman dengan penetapan. Sehingga kita lihat sampai saat ini tidak ada antrian yang signifikan pada saat proses terjadinya kenaikan BBM kemaren," ungkapnya.

 

Laporan: Azura (Pekanbaru)

Editor: E Sulaiman









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook