Himaprodi Sejarah Galang Dana Sulteng, Terkumpul Rp16 Juta lebih

Pekanbaru | Selasa, 16 Oktober 2018 - 19:56 WIB

Himaprodi Sejarah Galang Dana Sulteng, Terkumpul Rp16 Juta lebih
BERFOTO BERSAMA: Mahasiswa Himaprodi Sejarah Unri berfoto bersama disela-sela penggalangan dana. (HIMAPRODI SEJARAH FOR RIAU POS)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO)- Gempa bumi di Donggala dan Palu yang berkekuatan 7,4 skala Richter beserta tsunami pada Jumat 28 Sepetember 2018, mengakibatkan di sejumlah kawasan di Donggala dan Palu hancur dan banyak merenggut korban jiwa.

Tsunami dengan tingginya mencapai 0,5- 3 meter dan gempa memakan korban meninggal mencapai 1.424. Hal ini sangat menyisakan pilu bagi masyarakat terkhusus anak- anak yang kehilangan orangtuanya.

Baca Juga :Gagal Diracun, Kartini Dibunuh Pakai Palu

Oleh sebab itu selaku mahasiswa Universitas Riau (Unri) terkhususnya mahasiswa Himaprodi Pendidikan Sejarah merasakan juga hal serupa yang di alami oleh saudara- saudara di Sulawesi Tengah yang sedang berjuang menghadapi bencana di daerahnya.

"Untuk meringankan beban saudara kami di Donggala kami pun melakukan kegiatan penggalangan dana di sekitaran jalan di Kota Pekanbaru yang di laksanakan pada tanggal 2 Oktober 2018 pada pagi harinya di sekitar jalan Jenderal Sudirman dan Arifin Achmad," kata Amirul Syafiq selaku  Bupati Himaprodi Pendidikan Sejarah sebagai Koordinator Kegiatan penggalangan dana.

Dikatakan dia, sambutan dari pengguna jalan juga bersahabat dengan memberikan sejumlah uang untuk nantinya dapat di sumbangkan kepada saudara- saudara di Donggala dan Palu. "Walaupun teriknya matahari dan badan yang lelah namun perasaaan kami gembira karena dapat bersumbangsih. Di hari pertama dari pagi hingga sore hari mendapatkan Rp9.331.000 hasil dari penggalangan dana ini merupakan wujud dari rasa kebersamaan serta kerelaaan kami untuk meringankan penderitaan yang di alami masyarakat setelah terkena bencana alam, " jelasnya.

Hari kedua,  melakukan penggalangan dana di jalan- jalan, namun lebih memfokuskan di titik- titik lampu merah di jalan protokol. Beberapa pengguna jalan juga menyemangati mahasiswa yang melakukan penggalangan dana tersebut. " Semangat dik , semoga bermanfaat dan bagus kegiatannya," kata penyumbang yang menjadi pelecut semangat untuk terus menggalang dana. Hingga akhirnya pada sore hari terkumpul dana sebesar Rp5.179.600.

Di hari terakhir penggalangan dana tepatnya di hari Sabtu (13/10),  hanya melakukanya di sore hari dibeberapa jalan serta juga di supermarket untuk menggalang dana dari sumbangsih masyrakat dari penggalangan di hari terakhir terkumpul uang sebesar Rp 1.820.200. Jadi total dari hasil penggalangan sebesar Rp16.339.300.

"Dana didapatkan ini total akan di salurkan kepada lembaga penyalur dana bantuan bencana di indonesia termasuk ke Sulawesi Tengah,"  kata Amirul Syafiq.

 

Biarlah kegiatan ini dapat berguna untuk refleksi bersama bahwa masih banyak orang- orang yang mengalami nasib yang kurang baik akibat suatu permasalahan. Diharapkan kegiatan ini sebagai bentuk rasa solidaritas, rasa persaudaran dan juga merasakannya secara tidak langsung kesulitan saudara di Sulteng.

Diharapkan Indonesia khususnya Donggala dan Palu bisa berdiri dan bangkit dari keterpurukan dan segera pulih.(rls)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook