MARPOYAN DAMAI (RIAUPOS.CO) – Bekas galian proyek sistem penyediaan air minum (SPAM) di Jalan Adi Sucipto, Kecamatan Marpoyan Damai mulai ditutup dan diratakan oleh pihak kontraktor. Sebelumnya, warga sekitar dan pengguna jalan banyak mengeluhkan terhadap bekas galian terbut, yang dibiarkan tidak ditutup sehingga kerap menyebabkan kemacetan.
Pantauan Riau Pos, Kamis (15/9) di Jalan Adi Sucipto, tampak sejumlah pekerja mulai melakukan penimbunan dan meratakan tanah di bekas galian.
Seorang warga sekitar Zizi mengaku senang, para pekerja mulai menutup lobang galian dan meratakannya. Pasalnya, selama ini masyarakat sekitar sangat resah dengan adanya lobang galian yang dibiarkan menganga tanpa dilakukan penimbunan kembali.
"Baguslah kalau ditutup. Lagian pekerjaannya juga sudah selesai kalau bisa langsung diaspal," ucapnya.
Meskipun saat ini para pekerja melakukan penutupan terhadap lobang galian. Namun ada juga masyarakat yang sengaja melakukan penutupan lubang secara mandiri.
Seperti yang dilakukan Roni. Ia mengaku setelah melihat pengerjaan pemasangan pipa air di depan rumahnya selesai dilakukan oleh pekerja tapi tidak ditutup, ia sengaja bersama anaknya melakukan penutupan lobang galian secara swadaya. Ini dilakukan karena ia takut akan membahayakan keselamatan warga yang kerap melintas di depan rumahnya itu.
"Saya tutup sendiri, takut nanti ada yang terperosok ke dalam lobang, kan bahaya juga," kata dia.
Ia pun berharap kepada para pekerja proyek untuk menutup lubang galian yang cukup banyak tersebut karena bisa menjadi tempat yang membahayakan keselamatan masyarakat umum khususnya pengguna jalan.
Sementara itu, Manajer Operasional PT PPTR Henry Hartanto mengatakan, proses penimbunan sudah mulai dilakukan setelah proses pemasangan pipa air bersih rampung.
Ia menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat karena terganggu akibat proses pemasangan pipa air bersih di sejumlah jalan di Kota Pekanbaru dan juga Kabupaten Kampar.
"Kami sudah melakukan penutupan lobang galian dan sekarang mulai ke proses pemadatan dengan menggunakan mesin," kata dia.
Meskipun begitu, dirinya belum bisa melakukan pengaspalan terhadap lobang galian yang sudah ditutup tersebut sebelum memastikan tanah yang di dalam lobang dalam kondisi stabil.
"Belum bisa diaspal dalam waktu dekat ini, karena setelah pemadatan kami akan lihat satu sampai dua hari apakah masih amblas tidak. Lalu kami beri agregat kasar atau split untuk lapisan, setelah itu barulah kami aspal," ujarnya.(ayi)