PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Badan Kependudukan Keluarga Berencana (BKKBN) Perwakilan Riau masih terus mengejar target 3.743 akseptor IUD dan implan yang ditetapkan pemerintah. Pasalnya, hingga pertengahan September, baru 2.904 akseptor yang tercapai atau sekitar 76,4 persen.
"Oleh karena itu, dengan waktu yang singkat ini kami sekuat tenaga menjelajah titik-titik atau kantong-kantong yang ada di Provinsi Riau," kata Kepala Perwakilan BKKBN Riau Dra Mardalena Wati Yulia MSi saat mengunjungi pelayanan KB dan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) di Kecamatan Tenayan Raya (Pekanbaru) dan Desa Pantai Raja (Kampar) dalam rangka Hari Kontrasepsi Sedunia, Selasa (15/9).
Ditambahkan Mardalena, pelayanan KB dan MKJP tersebut telah dilaksanakan mulai 18 Agustus hingga 19 September lalu. Kegiatan ini merupakan rangkaian dari Hari Kontrasepsi Sedunia yang jatuh pada 26 September. Pada pelaksanaan kali ini dilakukan dengan sederhana.
Yang hadir hanya peserta kontrasepsi IUD dan implan saja. Ini tentu saja berbeda dengan pelaksanaan pelayanan KB terdahulu. Semua ini diakibatkan pandemi Covid-19. Sementara untuk petugas yang melayani para akseptor diwajibkan memakai alat pelindung diri (APD) atau baju asmat.
"Kita tidak boleh beramai-ramai atau kerumunan mengikuti kegiatan ini. Kita juga harus mengatur waktu dan menjaga jarak para akseptor," ujar Mardalena.
Oleh karena itu, Mardalena meminta pada para akseptor untuk menjaga protokol kesehatan, dengan memakai masker, menjaga jarak dan cuci tangan dengan sabun.
"Dalam masa pandemi Covid-19, ibu hamil sangat berisiko tinggi mendapat virus akibat ketahanan tubuh. Makanya kami ikut mendampingi keluarga yang ikut. Makanya sekali lagi saya mengimbau kepada akseptor menjalankan protokol kesehatan. Saya tak ingin para akseptor mengalami virus corona ini," ujarnya.(eca)