PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Tenaga medis Covid-19 RSUD Arifin Achmad yang terdiri dari perawat dan dokter mempertanyakan pencairan honorarium mereka yang tergabung dalam tim relawan. Sebab, sejak Januari 2021, tim yang sudah dibentuk belum menerima pencairan sepeserpun sesuai yang dijanjikan.
"Sementara info yang kami terima, timnya sudah dibentuk, anggarannya ada. Tapi sampai bulan keempat belum juga ada pembayaran honor,"kata salah seorang petugas medis di RSUD Arifin Achmad yang enggan disebutkan namanya.
Kepada Riau Pos, ia berharap namanya dirahasiakan, sebab akan berdampak pada statusnya kelak. Diceritakan pria yang bertugas sebagai tenaga perawat di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau tersebut, informasi yang diterima dari manajemen rumah sakit, bahwa pencairan akan dilakukan sebelum memasuki bulan Ramadan.
"Katanya cair sebelum puasa atau Maret akhir. Tapi sampai sekarang tidak ada kejelasan. Sementara seperti kami, ya berharap dari dana itulah untuk kehidupan sehari-hari,"keluhnya.
Menurutnya, relawan yang dibentuk dalam sebuah tim untuk menangani pasien Covid-19 yang dirawat di RSUD Arifin Achman memang berharap dengan adanya pencairan dimaksud.
"Bahkan dari dokter juga ada masuk tim relawan. Itulah (pencairan dana tim relawan, red) yang kami harapkan sekarang,"sambungnya menginformasikan kepada Riau Pos.
Sementara itu, Direktur RSUD Arifin Achmad dr Nuzelly saat dikonfirmasi perihal dana untuk insentif tenaga medis yang menangani pasien Covid-19 memang belum dibayarkan. Pasalnya dana tersebut masih dilakukan audit.
"Memang belum dibayarkan, kalau informasi yang saya dapat, danannya itu sudah ada, namun masih diaudit,"katanya.(egp/sol)