PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) Riau menggadakan kegiatan donor darah, di Kantor Perwakilan (Kpw) Bank Indonesia (BI) Riau. Dalam agenda ini BMPD Riau berhasil mengumpulkan lebih dari 250 kantong darah, Rabu (15/4)
Hal ini disampaikan oleh Kepala Kpw BI Riau Decymus. Ia menuturkan peserta yang berasal dari 46 bank, seperti bank pemerintah, swasta, syariah, dan bank pembangunan daerah. Menurutnya peserta juga sangat antusias mengikuti kegiatan ini, terlihat dari jumlah pendaftaran yang mencapai lebih dari 250 orang.
"Pendaftaran kan dari Google Form, sampai pagi tadi, yang daftar sudah lebib dari 250 orang. Ada 46 bank yang berpartisipasi," katanya. Lebih lanjut, Decymus mengatakan kegiatan ini telah sesuai dengan protokol Covid-19, dimana mulai dari masuk gedung hingga masuk ke ruangan untuk donor darah, tetap dilakukan physical distancing.
"Sebelum naik lift kita pindai dulu suhunya, pakai hand sanitizer, selain itu juga di atur jarak. Dalam satu ruangan tidak boleh lebih dari 20 orang," tutur Decymus. Kemudian Decymus mengungkapkan, kegiatan donor darah dilakukan dalam rangka menyiapkan darah di tengah pendemi Covid-19 yang merebak, sekaligus persiapan darah saat Pekanbaru ditetapkan pemerintah melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
"Diadakannya donor darah ini karena belajar dari DKI Jakarta, dimana saat penerapan menyebabkan berkurangnya stok darah," ungkapnya. Sementara itu Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Pekanbaru M Noer mengucapkan terimakasih kepada BI dan BMPD Riau yang telah mengadakan donor darah. Sehingga dapat menambah ketersediaan stok darah di PMI.
"Saya berterimakasih BI, OJK dan Perbankan telah memberikan spirit untuk memenuhi kebutuhan unit donor darah di Pekanbaru. Menurunnya pendonor darah saat ini karena ada batasan orang-orang untuk berkumpul, tetapi stok saat ini masih aman, apalagi ditambah dengan donor darah hari ini," ujarnya.
Noer menegaskan darah yang didonorkan akan melalui proses ketat sebelum akhirnya bisa ditransfusikan kepada orang yang memerlukankan. Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir dan berpikiran darah akan membawa virus corona. "Proses kita sangat ketat. Selain itu, Covid-19 menyerang ke paru-paru, bukan ke darah," pungkasnya. (a)