PEKANBARU(RIAUPOS.CO) -- PT Transportasi Pekanbaru Madani (TPM) masih menunggu pencairan anggaran dari Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru untuk pembayaran gaji bulan Januari 2020 para pramudi dan pramugara Sarana Angkutan Umum Massal Trans Metro Pekanbaru (SAUM-TMP). Hal ini karena perusahaan tak memiliki dana yang standby untuk menutupi hal tersebut.
Untuk membayar operasional dan gaji pramudi serta pramugara, PT TPM sebagai operator TMP, anak Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kota Pekanbaru PT Sarana Pembangunan Pekanbaru (SPP) ini masih mengandalkan subsidi dari Pemko Pekanbaru. Masalah gaji pramudi sempat jadi polemik akhir tahun lalu saat tertunda dua bulan, November dan Desember 2019 hingga mengakibatkan terjadi mogok kerja selama sehari. Mogok kerja berakhir setelah subsidi dibayarkan sebesar Rp3 miliar ke PT SPP.
Memasuki awal tahun 2020, Direktur Utama PT TPM Azmi ST MT saat ditanyakan menyebut masih menunggu pencairan subsidi. "Ada Rp7,3 miliar lagi (ditunggu-red). Artinya baru sedikit untuk gaji," jelasnya merujuk subsidi Rp3 miliar yang baru diterima.
Untuk awal tahun jelas pensiunan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang pernah menjabat sebagai Inspektur Kota Pekanbaru ini, pihaknya masih menunggu. Upaya meminta subsidi sudah dilakukan. "Kita lihat dulu, disurati sudah," imbuhnya.
Kebutuhan dana kata dia memang mendesak. Dia memberikan gambaran selain kebutuhan bahan bakar yang mencukupi, pemeliharaan kendaraan bisa terganggu jika subsidi belum cair. "Minyak oke tertutup, pemeliharaan yang penting," sebutnya.
Kepadanya Riau Pos kemudian menanyakan bagaimana dengan gambaran gaji bagi pramudi dan pramugara untuk Januari 2020 ini, mengingat Januari sudah berjalan selama 15 hari. Dia secara tersirat menunjukkan kekhawatiran aksi mogok bisa terulang jika gaji kembali terlambat. "Kita takut nanti kalau tidak juga (cair, red), nanti apa lagi seperti kemarin," ungkapnya.
Dia saat ditanya, menyebut tidak ada dana standby dipegang perusahaan di awal tahun. Namun, dia berkeyakinan dalam sepekan ke depan dana yang diharapkan turun. "Dana standby tidak ada. Gaji November dan Desember 2019 sudah. Tentu Januari ini lagi. Mudah-mudahan keluar dalam sepekan ini," singkatnya.
Sebelumnya, subsidi bagi SAUM TMP baru dibayarkan Pemko Pekanbaru Rp3 miliar. Kekurangan subsidi akan menjadi tunda bayar yang dianggarkan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) Pekanbaru 2020.
Polemik gaji pramudi dan pramugara TMP yang tertunggak dua bulan, November dan Desember 2019 hingga menyebabkan terjadinya mogok kerja, Selasa (31/12/2019) berakhir. Pramudi dan pramugara kembali bekerja Rabu (1/1) setelah gaji mereka dibayarkan sebagian.
Mogok kerja sempat digelar oleh 180 an orang pramudi dan 150 an orang pramugara sejak 31 Desember 2019 dini hari hingga malam. Akibat mogok kerja ini, seluruh bus TMP diparkirkan di Terminal Bandaraya Payung Sekaki dan seluruh halte kosong serta penumpang sempat menunggu hingga berjam-jam.(ali)