PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru belum akan menganggarkan dana untuk pembangunan SMPN 49 Pekanbaru. Sekolah yang baru dioperasikan satu tahun ini berada di Kelurahan Tebing Tinggi Okura, Kecamatan Rumbai Timur.
Sekretaris Disdik Kota Pekanbaru Muzailis mengatakan, masih melakukan kajian untuk pembangunan gedung SMPN 49 Pekanbaru. Kajian itu akan menentukan apakah perlu untuk membangun gedung sekolah tersebut. Kajian dilihat dari berbagai hal seperti potensi ke depan jumlah anak didik baru dan lainnya.
"Belum ada penganggaran tahun 2023 mendatang. Kami kaji dululah. Apakah perlu secepatnya membangun gedung SMPN 49 itu sendiri atau seperti apa," ujar Muzailis kepada Riau Pos, kemarin.
Saat ini, SMPN 49 Pekanbaru masih satu atap dengan SDN 185 yang ada di Jalan Geringging, Kelurahan Tebing Tinggi Okura, Kecamatan Rumbai Timur. Di mana peserta didik baru di SMPN 49 Pekanbaru baru berjumlah tujuh orang.
Sementara itu, pihak SMPN 49 Pekanbaru ingin punya gedung sekolah sendiri. Sehingga ke depan tidak perlu menumpang di sekolah lain.
"Inginnya punya gedung sekolah sendiri. Semoga segera tercapai. Saat ini masih terkendala lahannya belum ada," ujar Kepala SMP Negeri 49 Pekambaru M Rafiq kepada Riau Pos, kemarin.
Lanjutnya, proses belajar mengajar yang berjalan selama ini masih berjalan dengan baik. Satu atap bersama SD Negeri 185 dinilai belum menjadi persoalan dalam kegiatan belajar mengajar tersebut. Namun yang lebih penting menurutnya yakni memperkenalkan keberadaan SMPN 49 tersebut pada masyarakat.
Di mana keberadaan sekolah tersebut belum banyak diketahui masyarakat. SMPN 49 berada di Jalan Geringing, Kelurahan Tebing Tinggi Okura, Kecamatan Rumbai Timur. Kecamatan Rumbai Timur merupakan pemekaran dari Kecamatan Rumbai Pesisir. "Kami sudah memperkenalkan keberadaan SMPN 49, tetapi baru ada tujuh siswa saja. Banyak anak-anak yang memilih bersekolah di luar, di Kabupaten Siak yang berbatasan dengan Kecamatan Rumbai Timur," sebutnya sambil menambahkan, SMPN 49 memiliki delapan guru pengajar. Semuanya berstatus honorer dibantu dengan satu guru PNS.(ilo)
