PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Suasana heboh terjadi di Mal Pelayanan Publik (MPP) tepatnya di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Pekanbaru, Rabu (14/9) siang. Hal ini terjadi karena salah seorang warga memaksa untuk bisa masuk ke dalam MPP Disdukcapil di saat nomor antrean sudah habis.
Pantauan Riau Pos di lokasi, tampak warga yang tidak ingin disebutkan namanya mengenakan pakaian berwarna ungu itu datang ke MPP Pekanbaru tepatnya di area pintu masuk Disdukcapil Kota Pekanbaru.
Namun aksi adu mulut antara dirinya dan petugas terjadi karena ia memaksakan diri untuk masuk ke dalam ruang pelayanan, karena mendengar nomor antrean di ruang dalam tidak kunjung diisi oleh si pemegang nomor antrean.
"Saya mau masuk pokoknya! Kalian ini kerja tak punya hati, hanya pakai tenaga," teriaknya sambil menghentak-hentakkan kakinya ke lantai dan membentak semua orang yang ada di sekitarnya.
Salah seorang petugas keamanan di MPP Hendra menyebutkan, kedatangan warga tersebut untuk mengurus Kartu Tanda Penduduk (KTP)-nya yang hilang. Namun dikarenakan nomor antrean sudah habis sejak pagi, ibu tersebut tidak ingin tahu dan tetap memaksa untuk masuk ke dalam ruang layanan.
Hendra mencoba menenangkan warga tersebut dan memintanya untuk melakukan pendaftaran secara online atau ambil nomor antrean besok pagi. Tetapi arahannya tersebut ditolak sang ibu yang ingin bersikeras untuk masuk.
"Kalau siang tentu antrean sudah habis. Makanya kami arahkan ke online, tapi ibu itu nggak ada pula HP. Kami sampaikan ke ibu itu untuk datang besok pagi. Karena nomor antreannya dibagikan pagi. Warga lain saja mau kami beri masukan, tapi ibu ini tidak mau terima," kata Hendra lagi.
Sementara itu, warga yang engan disebutkan namanya mengaku sangat kecewa dengan pelayanan MPP, padahal kedatangannya ke MPP untuk mengurus kembali KTP yang yang hilang tetapi tetap tidak dibolehkan masuk dengan alasan nomor antrean yang habis.
"Masa tidak bisa memasukkan satu orang untuk menggantikan orang yang tidak ada itu. Kalian ini sekolah tapi bekerja tidak punya hati, hanya menggunakan tenaga," ucapnya dengan nada tinggi.
Meskipun begitu, kedatangan ke MPP tidak sia-sia. Ia akhirnya bisa mengurus kembali KTP-nya yang hilang setelah salah seorang warga yang memiliki nomor antrean offline memberikan antreannya itu kepadanya.
Terpisah, saat dikonfirmasi Riau Pos, Kepala Disdukcapil Kota Pekanbaru Irma Novrita membenarkan insiden tersebut. Menurutnya saat kejadian ia tidak berada di tempat dan baru mengetahui adanya insiden tersebut dari para petugas di lapangan.
"Tadi dapat informasi juga dari tim di lapangan adanya kejadian itu. Karena tidak di lokasi, saya tidak tahu benar permasalahannya apa," kata dia.
Irma meminta kepada masyarakat untuk selalu membudayakan antrean serta menghargai peraturan yang ada. Pasalnya saat ini Disdukcapil Kota Pekanbaru tengah berupaya memproses semua layanan yang ada tetapi karena keterbatasan SDM, sehingga pelayanan dilakukan secara bertahap.
"Semua keluhan masyarakat kita layani kok. Makanya kita buat sistem online dan offline agar bisa tertangani semuanya. Kalau misalnya ada yang urgent bisa dibicarakan baik-baik dengan petugas di lapangan untuk nantinya diberikan bantuan dan mencarikan solusi nya. Kalau ngamuk-ngamuk dan marah bagaimana kita mau membantu. Kasihan juga dengan warga yang lain kalau ibu itu kita biarkan masuk tanpa adanya nomor antrean," tuturnya.(ayi)