PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Tumpukan sampah masih terlihat di beberapa pinggir ruas jalan di Kota Pekanbaru. Selain merusak pemandangan dan keindahan kota, tumpukan sampah menyebarkan bau tak sedap dan menjadi sumber penyakit.
Pantauan Riau Pos, Rabu (14/6) di Jalan Soekarno Hatta tak jauh dari lokasi Pasar Induk Pekanbaru, tampak tumpukan sampah yang mengotori badan jalan. Sampah berserakan hingga lebih dari satu meter lebarnya.
Aroma tidak sedap menyeruak terbawa angin sehingga membuat pengendara dan masyarakat sekitar merasa tidak nyaman. Apalagi kondisi tersebut diperparah dengan banyaknya tumpukan sampah yang menutupi saluran air di sekitar lokasi juga kerap menyebabkan badan jalan tergenang air.
Salah seorang pengendara Ida Laila mengaku sampah yang menumpuk di badan jalan tersebut bukan hanya mengganggu kenyamanan masyarakat dan pengendara tetapi juga membuat kumuh Kota Pekanbaru.
Pasalnya titik tumpukan sampah tersebut bukan hanya ada satu lokasi saja, tetapi lebih dari tiga lokasi dengan lebar yang cukup besar. "Selain bau yang tidak enak, tumpukan sampai ini sudah sangat mengganggu lingkungan dan pengendara, karena jika angin kencang sampah plastik selalu berterbangan ke badan jalan," katanya.
Ia berharap, jika tumpukan sampah tersebut memang dijadikan lokasi tempat penampungan sementara, seharusnya pengangkutannya bisa dilakukan sejak dini hari dan tidak dilakukan pengangkut saat siang hari.
"Mungkin masyarakat dan pemerintah bisa sama-sama bekerja sama agar saat pengangkutan sampah dilakukan tidak ada lagi tumpukan sampah di badan jalan agar kita ini terlihat bersih," ucapnya.
Sementara itu, Kepala DLHK Pekanbaru Hendra Afriadi menjelaskan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru melalui pihak terkait selalu rutin melakukan pengangkutan sampah yang ada di Kota Pekanbaru. Bahkan jumlah mengangkutan sampah paling banyak terjadi di tahun 2022 lalu yang mencapai 227.803 ton.
Hendra juga memaparkan hasil rekapitulasi sampah dalam dua tahun terakhir. Pada 2021, DLHK bersama dua perusahaan swasta (PT Godang Tua Jaya dan PT Samhana Indah) mengangkut sampah 160.737 ton.
Di mana, PT Godang Tua Jaya (GTJ) sekitar 70.795 ton di zona I. PT Samhana Indah (SHI) sekitar 75.042 ton di zona II. DLHK sekitar 15.000 ton di zona III.
Pada 2022, sampah yang diangkut PT GTJ sekitar 99.706 ton di zona I. Sedangkan sampah yang diangkut PT SHI sekitar 111.391 ton di zona II. DLHK sekitar 16.706 ton di zona III.
"Total sampah yang diangkut 227.803 ton. Ini pengangkutan sampah terbesar pada tahun lalu," ucap Hendra
Pada Januari hingga Mei 2023, PT Ella Pratama Perkasa sekitar 63.179 ton pada zona I. PT SHI sekitae 47.644 ton pasa zona II.
"Kami sudah mengangkut sampah 4.972 ton pada zona III. Total sampah yang diangkut sekitar 115.795 ton. Kami juga meminta masyarakat agar membuang sampah sesuai waktu yang telah ditentukan sehingga tidak ada tumpukan sampah saat disiang hari," ajaknya.(ayi)
