PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Sebanyak 83 anggota Bhabinkamtibmas Polsek se-Pekanbaru mengikuti Sosialisasi Pengasuhan 1.000 Hari Pertama Kehidupan untuk Percepatan Penurunan Stunting di aula Zapin Polresta Pekanbaru, Selasa (14/2).
Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Pria Budi SIK MH mengatakan, kepolisian siap membantu menjalankan perintah Presiden Joko Widodo untuk menurunkan angka stunting. Pasalnya, angka stunting secara nasional masih tinggi, sehingga tugas ini harus dikeroyok sama-sama.
''Saya memanggil semua Bhabinkamtibmas untuk hadir mengikuti sosialisasi. Karena masih ada yang tidak tahu apa itu stunting. Dengan mereka hadir, maka mereka mengetahuinya dan bisa dijabarkan saat mereka bertugas di tempat mereka bertugas,'' ujar Kapolresta.
Ditambahkan Pria Budi, dua pekan lalu mereka bersama BKKBN mengunjungi anak yang mengalami stunting dan ibu hamil untuk memberi bantuan. ''Kami membawa bantuan dari anggota Polri. Kami ada kegiatan dengan nama Seribu Berjuta Makna. Di mana setiap hari anggota kami mengumpulkan dana Rp1.000. Jadi setiap Jumat kami melakukan kegiatan sosial. Pada Jumat lalu itu, kami sandingkan dengan kegiatan stunting. Saat itu, kami membawa telur, beras untuk membantu penderita stunting,'' kata Kapolresta.
Diakui Kapolresta, mengatasi stunting tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri. Tapi harus bersinergi dan berkolaborasi. Makanya, kehadiran BKKBN dan Dinas Sosial sangat penting sekali.
''Kami punya mesin, namanya Bhabinkamtibmas. Satu kelurahan ada satu orang polisi yang tugasnya di lapangan. Mereka masih berurusan dengan masyarakat. Sehingga mereka di sana tahu apa yang bisa dilakukan untuk membantu masyarakat,'' ujar Kapolresta lagi.
Selain itu, Pria Budi menjelaskan, untuk menghindari stunting, maka seorang anak setiap harinya harus makan satu telur.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Riau Mardalena Wati Yulia mengatakan, kolaborasi dengan Bhabinkamtibmas sangat penting. Di mana Bhabinkamtibmas bisa menjadi pendamping penyuluh, pendamping keluarga, sehingga bisa mendampingi keluarga beresiko stunting.
''Dengan berkolaborasi dengan Polri ini bisa bersama-sama menurunkan angka stunting di Pekanbaru. Karena Polri juga mendampingi masyarakat. Polri juga sahabat keluarga dan masyarakat. Makanya dengan adanya sinergi ini, stunting bisa turun,'' ujar Mardalena.
Dijelaskannya, walaupun angka stunting di Riau turun, namun tidak boleh lengah. Caranya, calon pengantin harus screening, ibu hamil dan balita harus didampingi, terutama bagi yang berisiko stunting. Sehingga dengan adanya pendampingan, maka diharapkan tidak ada penambahan stunting. ''Jadi saya mengimbau, ayo hidupkan dan jalankan posyandu dan bina keluarga balita. Ibu-ibu jangan takut membawa anak ke posyandu,'' imbaunya.(eca)