DIDUGA TEMPAT LGBT

Meresahkan Warga Ramai-ramai Datangi Kantor Sekretariat OPSI

Pekanbaru | Selasa, 15 Januari 2019 - 12:11 WIB

Meresahkan Warga Ramai-ramai Datangi Kantor Sekretariat OPSI
Rumah dugaan tempat lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) di Jalan Uka Kelurahan Air Putih, Kecamatan Tampan, RT 02 RW 03, Selasa (15/1)

KOTA (RIAUPOS.CO) - Warga Jalan Garuda Sakti KM 3 Kelurahan Air Putih, Kecamatan Tampan, RT 02 RW 03, resah setelah ditemukannya dugaan tempat lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT).

Lokasi yang tidak jauh dari pasar Uka tersebut terpasang plang nama Sekretariat Organisasi Perubahan Sosial Indonesia (Opsi Riau). Pantauan Riau Pos, rumah dugaan tempat perkumpulan LGBT tersebut tampak dikelilingi rumah warga, suara dentuman musik begitu jelas terdengar dari dalam.

Baca Juga :Palestina Kecam Rencana Netanyahu yang Dorong Migrasi Sukarela Warga Palestina dari Gaza

Saat Riau Pos berkunjung dengan anggota dewan perwakilan rakyat dan ketua RT setempat, tampak seorang lelaki dengan rambut pirang menghampiri.

Baidi warga sekitar mengatakan, bahwa ia merasa khawatir adanya dugaan kelompok LGBT berkantor di daerahnya tersebut.

“Ya, mereka selalu mengganggu jangan kasih ruang organisasi seperti LGBT di daerah ini. Warga di sini tak tahu itu kantor apa, kita tidak ingin diazab Allah karena perbuatan mereka," katanya.

Saat Mulyadi anggota dewan Kota Pekanbaru mempertanyakan kebenaran itu pria tersebut tidak menapiknya, bahkan ia juga mengaku seorang pekerja seks. Sementara saat ditelusuri di dalam rumah, pajangan photo lelaki dengan dandanan wanita juga banyak ditemukan di sana. Bahkan alat kontrasepsi juga ditemukan terpajang.

“Ini punya kawan pak, kami di sini tinggal dua orang," kata Adi pria yang tinggal di rumah tersebut.

Dengan kondisi tersebut setelah ditemukan rumah yang diduga digunakan sebagai kantor sekretariat kelompok menyimpang di Jalan UKA Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru itu.

Warga sekitar mengaku resah karena menilai bahwa kelompok menyimpang ini berbahaya, jika sudah berkantor dipastikan kelompok tersebut akan terus berkembang. “Warga di sini selalu terganggu kadang mereka menghidupkan musik sampai jam dua tengah malam," kata seorang warga bernama Gatot.

Mendengar keluhan warga anggota dewan perwakilan rakyat tersebut menegaskan agar pihak terkait secepatnya mengambil langkah tegas. “Saya sudah berkoordinasi dengan kepala Satpol PP agar ini dibubarkan, karena ini sudah jelas ada alat kontrasepsi dan lainnya," ungkap Mulyadi.(man)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook