Klaim Para Imigran Sudah Dapat Fasilitas Pemerintah

Pekanbaru | Kamis, 14 Oktober 2021 - 08:10 WIB

Klaim Para Imigran Sudah Dapat Fasilitas Pemerintah
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Pekanbaru Zulfahmi Adrian (ISTIMEWA)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Unjuk rasa yang dilakukan para imigran yang tinggal di Kota Pekanbaru di depan Kantor Gubernur Riau, Selasa (12/10) disayangkan oleh Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru.

Pasalnya selama ini Pemko mengklaim para imigran telah mendapatkan fasilitas dan layanan terbaik dari pemerintah daerah. Sehingga apa yang diungkapkan oleh pendemo tidaklah benar.


Hal ini diungkapkan oleh Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Pekanbaru Zulfahmi Adrian kepada Riau Pos, Rabu (13/10), Ia mengaku sangat me­nyayangkan aksi demo yang terjadi tersebut. Ia juga mengaku sudah memberikan penjelasan kepada para imigran, namun hingga kini mereka belum mendapatkan kepuasan.

Apalagi, yang para imigran tuntut dari pemerintah daerah adalah memindahkan mereka  ke negara ketiga.

Namun keputusan untuk memindahkan mereka tersebut bukanlah hak para pengungsi, melainkan hadiah atau bonus yang diberikan negara ketiga kepada pengungsi jika mereka menyetujui.

"Jadi pindah ke negara ketiga tidak bisa kita paksakan sendiri. Dan penjelasan ini sudah berulang kali kami sampaikan kepada mereka namun mereka tetap tidak terima,"ujarnya.

Lanjut Zulfahmi, para pengungsi ini juga sudah berulangkali diingatkan, bahwa saat ini Indonesia sedang pandemi Covid-19 agar tidak ada kerumunan dalam bentuk apa pun.

"Semua tidak boleh membuat kerumunan. Itu kan dilarang. Tapi mereka tidak mempedulikan ini. Artinya mereka tidak menghargai kedaulatan pemerintah kita, tidak menghargai sistem pemerintahan kita, perundang-undangan kita. Ini sudah salah besar mereka,"kata Zulfahmi.

Ditambahkannya, selama para Imigran berada di Kota Pekanbaru, tidak pernah ada yang mengganggu kehidupan mereka, malah sebaliknya mereka bisa hidup nyaman dan diberi pelayanan kesehatan oleh Pemko Pekanbaru.

"Persoalan jaminan hidup, pelayanan kesehatan, kemudian keselamatan, mereka tidak pernah diusik atau diganggu. Mereka mau ke pasar, mau ke mana, olahraga, tidak pernah ada orang Indonesia yang menggangu mereka. Artinya mereka hidup dengan aman dan nyaman di sini,"tegasnya.

Saat unjuk rasa beberapa hari lalu, para imigran ini menyatakan tersiksa di Indonesia, serta perlakuan di Indonesia buruk. Ia menganggap pernyataan itu salah kaprah.

"Itu yang ndak boleh mereka lakukan. Itu sudah menghina atau merendahkan martabat kita selaku negara yang berdaulat. Itu yang tidak boleh. Itu yang harus kita tegakkan,"tegasnya.(ayi)

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook