PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Pagi hari kemarin (13/10), Kota Pekanbaru diselimuti kabut asap akbita kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Di sore hari, hujan cukup lebat mengguyur Kota Bertuah. Asap hilang, genangan pun datang.
Turunnya hujan ini sangat diharapkan personel yang bertugas memadamkan api di lahan yang terbakar. Di mana, beberapa hari terakhir, lebih kurang lahan seluas 6 hektare terbakar di Kecamatan Payung Sekaki.
Menurut Kapolsek Payung Sekaki AKP Hidayat Perdana, dengan adanya hujan di Ahad (13/10) sore diharapkan titik api di Payung Sekaki tidak ada lagi. Begitu juga dengan daerah lain.
Ia mengatakan, tim BPBD, TNI, Polri telah berjibaku memadamkan dan mendinginkan lahan yang terbakar. Lahan terbakar pada Kamis (10/10). Sejak itu petugas terus berusaha memadamkan api dan melakukan pendinginan hingga Jumat (11/10). Dua unit mobil pemadam kebakaran (MPK) ukuran lima ton diturunkan.
“Alat lain yang digunakan mesin strecker sebanyak empat unit dan selang ukuran 1,5 Inc 40 gulung. Kendalanya masih sulitnya sumber air yang di dapat di lokasi kebakaran Jalan Beringin atau Darma Bakti ujung RT 04 RW 01, Kelurahan Sungai Sibam, Kecamatan Payung Sekaki,” jelasnya.
Sebelumnya pada Minggu (6/10) pun terjadi kebakaran di RT 5 RW 3 Kelurahan Bandar Raya, Kecamatan Payung Sekaki Kota Pekanbaru. Total lahan yang terbakar dua hektare. Sehingga luas kebakabarn di Kecamatan Payung Sekaki mencapai enam hektare.
Kepada warga pun diimbau untuk tidak mengolah lahan dengan cara dibakar. Untuk lahan yang tumpang tindih pun agar segera diurus supaya dapat dengan mudah dilacak kepemilikannya.
Genangan Air Dalam pada itu, hujan disertai angin kencang dan petir kemarin membuat beberapa titik digenangi air. Pantauan Riau Pos, air membawa sampah dari selokan yang tersumbat.
Ketinggian genangan air pun beragam, tapi cukup tinggi hingga sampai ke lutut orang dewasa. Banyak kendaraan roda dua dan roda empat yang akhirnya mogok, akibat nekat menerjang tingginya genangan air.
Beberapa titik genangan air yang cukup tinggi diantaranya Jalan Riau, Jalan Teratai, Jalan Sudirman dekat Ramayana, Jalan Sudirman dekat Jembatan Siak IV, Jalan Melati, dan masih banyak lagi. Kemudian, berdasarkan informasi yang di dapat Riau Pos, akibat hujan disertai angin kencang ini atap rumah warga di Jalan Dahlia dekat SMPN 3 terbang.
Salah seorang pengguna jalan yang melintasi Jalan Riau mengatakan motornya mati ketika menembus genangan air yang cukup tinggi. “Ini tadi mati (mesin motor), tinggi kali airnya. Saya kira bisa, jadi saya coba bawa saja motornya nerobos air,” ujarnya, Ahad (13/10).
Selain itu ada pula Ilham, seorang pemuda setempat yang terlihat sedang membantu mendorong kendraan mogok. Dia berkata genagan air disekitar daerah Jalan Riau diakibatkan karena saluran air yang tak sanggup menampung debit air yang besar dan kadang tersumbat sampah.
“Iya kalau disini memang sering tergenang air kalau hujan lebat. Paritnya ini agak bermasalah, kadang juga banyak sampah di dalam ini (parit). Dari tadi disini banyak motor yang mogok gara-gara nerobos banjir, ya sampai juga ini selutut (ketinggian air, red),” tuturnya.(*3/ayi/yls)