Pemprov Diminta Jaga Pasokan Sembako

Pekanbaru | Selasa, 13 Desember 2022 - 10:54 WIB

Pemprov Diminta Jaga Pasokan Sembako
Wakil Ketua DPRD Riau Agung Nugroho (ISTIMEWA)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO)- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Riau meminta agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau untuk menjaga pasokan sembako di pasaran. Apalagi, diperkirakan bakal terjadi kenaikan harga bahan pokok jelang libur Natal dan tahun baru.

Permintaan ini sebagaimana disampaikan Wakil Ketua DPRD Riau Agung Nugroho, Senin (12/12).


Dikatakan dia, antisipasi kenaikan bahan pokok perlu dilakukan Pemprov Riau melalui stake holder terkait. Salah satunya dengan menggelar operasi pasar. Dimana Pemprov sedari awal sudah harus menjalin kerjasama dengan Badan Usaha Logistik (Bulog).

''Tujuannya supaya sejak awal ini harga bahan pokok itu bisa stabil. Jadi sejak awal dilakukan antisipasi. Jangan sampai, harga melambung, baru dilakukan antisipasi. Ini tidak baik,'' tuturnya.

Ditambahkan dia, swasembada pangan menjadi kunci stabilitas harga bahan pokok. Selama Provinsi Riau masih bergantung sengan daerah lain untuk mendapatkan stok bahan pangan, maka harga-harga akm sulit di kendalikan.

Sementara itu, operasi pasar dengan dikerjasamakan dengan pihak Bulog, menjadi solusi jangka pendek dan pada kondisi mendesak saat ini.

''Kalau kita bilang mendesak, memang mendesak. Karena saat ramadan ini biasanya kebutuhan pokok masyarakat meningkat. Jadi untuk jangka pendek solusinya adalan operasi pasar murah untuk menstabilkan harga pasaran,'' tuturnya.

Setelah tahun baru nanti, dirinya memastikan DPRD akan fokus pada persoalan swa sembada pangan tingkat lokal. Dimana pihaknya ingin pemprov lebih maksimal lagi dalam mendorong petani lokal bisa menghasilkan kebutuhan pokok yang mencukupi permintaan pasar Riau.

''Tidak usah muluk-muluk sampai bisa ekspor. Kalau bisa lebih bagus. Tapi yang kita ingin itu bisa memenuhi kebutuhan lokal saja itu sudah kemajuan yang sangat luar biasa,'' imbuhnya.

Menurut dia, Riau punya potensi pertanian. Seperti di Kampar, Kuansing, Pelalawan bahkan di Pekanbaru saja masih banyak daerah yang bisa dijadikan sentra pertanian. Hal itu yang bakal terus di dorong agar produksi petani bisa memenuhi kebutuhan lokal.

Ia kemudian memberikan contoh ketika beberapa jalan provinsi terputus akibat bencana alam. Maka secara otomatis harga komoditas bahan pokok akan melambung tinggi.

Seolah sampai saat ini belum ada solusi konkret dari pemerintah daerah. Sebab, program pengembangan daerah pertanian masih belum bisa menjangkau petani secara menyeluruh. Begitu juga dengan ketersediaan bibit serta pupuk bersubsidi yang masih sulit di dapat masyarakat.(nda)

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook