PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Siak kembali dihadapkan dengan masalah kebocoran pipa secara bersamaan. Setidaknya kebocoran pipa terdapat di lima titik, bahkan pada titik jalur distribusi utama (JDU).
Lima titik tersebut berada di Jalan Sudirman sebanyak satu titik, di Jalan Imam Bonjol pipa 300 mm pecah sebanyak 3 titik, dan di Jalan Cempaka pipa 400 mm sebanyak satu titik.
Hal ini tentu menjadikan kerugian di sisi pelanggan. Suplai air yang berdampak. Seperti, lemahnya tekanan air atau tidak mengalirnya air ke rumah pelanggan.
Perumdam Tirta Siak hingga saat ini masih terus melakukan perbaikan kebocoran pipa yang terjadi di berbagai titik. Salah satu titik yang hingga saat ini masih mengalami kebocoran ada di Jalan Cempaka. GM Technic and Service Perumdam Tirta Siak Endrianto mengatakan, estimasi pengerjaan diupayakan selesai pada Rabu (13/7).
Endrianto mengatakan, kebocoran pipa Tirta Siak dialami tidak hanya satu atau dua kali. Bahkan pipa-pipa di jalur distribusi utama (JDU) bisa mengalami kebocoran dua atau tiga kali dalam sebulan.
"Perlu adanya pembaharuan dan langkah nyata terhadap masalah ini untuk meminimalisir kejadian yang sama ke depannya," katanya, Selasa (12/7).
Endrianto mengatakan, upaya tersebut sedang dilaksanakan dengan cara mengganti jalur utama dari pipa lama kepada pipa baru secara perlahan. "Kami lihat saat ini, ada satu titik di Jalan Cempaka yang dibiarkan mengalir. Itu bukan sebuah pembiaran, melainkan pengerjaan yang dilakukan oleh Tirta Madani dengan melakukan pemblokiran jalan air menuju pipa jaringan distribusi utama di jalur tersebut," ujarnya.
Ia mengatakan, pipa JDU yang ada di Jalan Melur dan Jalan Cempaka sudah tua dan sering mengalami kebocoran. Dengan adanya pipa baru, pipa JDU ini tidak dipakai lagi. Tetapi pihaknya pun tidak bisa langsung mematikan karena masih ada koneksi lain ke pipa tersebut.
"Maka dari itu kami harus memblokir koneksinya terlebih dahulu," imbuhnya.
Saat ini pengerjaan yang dilakukan oleh pihak Tirta Madani selaku kontraktor proyek Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kota Pekanbaru untuk pemblokiran air menuju pipa jalur utama di Jalan Cempaka adalah di Jalan Riau simpang Jalan Kulim, Jalan Melur simpang Jalan Cempaka, Jalan Kenanga simpang Jalan Melur.
Sementara untuk suplai air ke pelanggan yang terdampak dengan air yang sama sekali tidak mengalir masih menggunakan bantuan dari empat armada mobil tanki dari Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Riau.
"Yang turut serta dalam membantu mensuplai air ke RSUD Arifin Achmad. Sementara tim Tirta Siak mengkover bantuan kepada pelanggan secara berkala setiap harinya sejak 9 hari lalu," jelasnya.
Direktur Utama Tirta Siak Agung Anugrah mengatakan, pihaknya telah melakukan pertemuan dengan Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Riau, pada Rabu (6/7) lalu untuk berdiskusi bersama dengan Kepala Balai PPW Riau Abdul Halil Kastella Riau terkait dengan armada mobil tanki milik kementrian PUPR yang digunakan oleh Tirta Siak saat ini.
"Bantuan yang diberikan kepada kami dari BPPW berupa mobil tanki sangat berguna untuk pelanggan yang terdampak oleh pipa-pipa yang saat ini dalam masa perbaikan. Ucapan terima kasih dari kami, untuk dukungan dan bantuan yang diberikan oleh BPPW Riau," sebut Agung.
Desak Perbaikan Segera
Tergenangnya badan Jalan Cempaka akibat bocornya pipa air dikeluhka warga sekitar dan pengguna jalan. Pantauan Riau Pos, Selasa (11/7) kondisi pipa air yang pecah hingga kini belum dilakukan perbaikan oleh pihak terkait. Bahkan, lubang sedalam 1,5 meter yang terbentuk akibat badan jalan yang amblas terus mengeluarkan air cukup deras.
Tampak tiga unit road barrier dikelilingi polis line dipasang di sekitar badan jalan yang amblas guna mengantisipasi terjadinya kecelakaan.
Menurut salah warga Herman, kondisi badan jalan tergenang sudah terjadi hampir dua pekan.
"Sayanglah ini airnya bersih, apa tidak mubazir kalau tidak diperbaiki dan terus dibiarkan seperti ini?" ucapnya.
Bahkan, menurut Herman, bila kondisi ini dibiarkan akan membahayakan keselamatan masyarakat dan pengendara yang kerap melintas di kawasan tersebut. Di mana belum lama ini terdapat pengendara sepeda yang merupakan anak kecil terjatuh di sekitar lubang yang menganga tersebut sehingga masyarakat berinisiatif meletakan sejumlah kayu dan juga Road Barrier yang ada disekitar lokasi.
"Bahaya sekali ini. Kalau sempat anak itu masuk ke dalam lubang. Untung nya yang masuk itu hanya roda sepeda saja bukan orangnya," Jelasnya lagi.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Alvi salah seorang pengendara motor yang juga driver ojek online. Menurutnya bukan hanya lubang yang menganga saja yang dapat membahayakan masyarakat. Melainkan keberadaan genangan air yang terus menerus merendam badan jalan juga akan membahayakan pengendara.
Pasalnya, kondisi badan jalan yang licin juga akan membuat pengendara motor yang melintas kesulitan, sehingga dirinya berharap pihak terkait bisa segera melakukan perbaikan badan jalan dan juga pipa air yang bocor tersebut.
"Jelas bahaya kalau kita tergelincir di jalan yang licin ini pas bawa penumpang siapa yang mau dimintai pertanggungjawaban. Pasti nya masyarakat lah yang rugi, sudahlah badan sakit karena terjatuh. Belum lagi kendaraan yang rusak," pintanya.(anf/ayi/yls)
Laporan TIM RIAU POS, Kota