PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Sebuah pesan menyebar melalui WhatsApp (WA) dan WA grup berisi tentang imbauan bagi warga Pekanbaru untuk tidak keluar rumah diatas pukul 19.00 WIB, Selasa (13/7/2021). Jika melanggar, maka akan ditertibkan oleh Satgas Covid-19. Pesan ini disebut Asisten I Setdako Pekanbaru Drs H Azwan sebagai hoaks.
Pada pesan yang sudah ditandai sebagai pesan yang diteruskan berkali-kali ini, disebutkan untuk warga Pekanbaru.
"Mohon tidak keluar rumah di malam hari. Bila ada keperluan segera penuhi maksimal jam 19.00 sudah di rumah. Akan ada team covid hunter lintas sektor yang menertibkan dengan membawa petugas laboratorium dan ambulance," bunyi pesan tersebut.
Kemudian disebutkan pula petugas akan langsung swab di tempat. Bila reaktif, langsung di isolasi malam itu juga.
"Dilaksanakan setiap hari mulai hari ini sampai 20 juli 2021. Mulai pkl. 19.30 selama 2 jam. Diikuti oleh kepolisian, kodim, dinkes, satpol PP, BPBD, dishub. Dinkes menyediakan 1 ambulance dan 1 mobil dinas dengan petugas juga melakukan swab random sebanyak 20 sasaran setiap harinya," lanjut isi pesan itu.
Ditambahkan pula, petugas dinkes setiap hari terdiri dari 1 orang driver (umum) ditambah 3 orang petugas lab kesda di mobil dinas dinkes. 1 orang petugas PSC ditambah 1 org bidang di ambulance.
"Jadwal petugas sesuai jadwal di atas, memakai rompi kes yang disediakan oleh PSC. Bila ada sasaran yang diswab hasilnya reaktif maka langsung karantina. Mohon untuk diperhatikan," bunyi akhir pesan tersebut.
Asisten I Setdako Pekanbaru, Azwan, saat dikonfirmasi, menegaskan pesan itu tidak benar.
"Hoaks," kata dia melalui pesan singkat.
Terpisah, Kepala Satpol PP Kota Pekanbaru Iwan Simatupang dikonfirmasi menyebut, pesan yang menyebar itu berlebihan.
"Terlalu," kata dia.
Diuraikannya, pada dasarnya Satgas Covid-19 Kota Pekanbaru setiap malam memang terus melakukan patroli untuk memantau penegakan protokol kesehatan di tengah masyarakat. Ditambah lagi dengan adanya pengetatan PPKM Mikro saat ini.
"Tim satgas kan memang tiap malam melakukan patroli terhadap pelaksanaan PPKM mikro yang diperketat," imbuhnya.
Memang tim satgas yang bergerak membawa serta petugas dari Dinas Kesehatan untuk melakukan tes swab antigen di tempat.
"Tapi tujuan swab adalah agar ada efek jera kepada para kerumunan yang masih ada nongkrong di cafe dan resto," urainya.
Kepada Riaupos.co Iwan menegaskan kembali tentang tim Covid-19 hunter lintas sektor yang tertera dalam pesan tersebut.
"Gak lah. Tim satgas covid yang ada gabungan TNI polri dan pemko. Ini kita lagi turun sekarang," singkatnya.
Laporan : M Ali Nurman (Pekanbaru)
Editor: Eka G Putra