Tak lama lagi rakyat Indonesia merayakan Hari Kemerdekaan yang ke-76. Meski dalam suasana PPKM level 4 yang membatasi ruang gerak masyarakat, tapi ide dan kreasi tetap ada. Se perti yang dilakukan warga Jalan Padat Karya, Limbungan, Kecamatan Rumbai.
Laporan SITI AZURA, Rumbai
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - TANK baja, meriam dan helikopter berjejer di tengah la pangan, dekat pemukiman warga, Jalan Padat Karya, Limbungan, Rumbai. Sesosok lelaki berbaju tentara yang gagah yang merupakan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto juga berada di balik tank dan heli yang siap menembak tersebut. Bak bersiap perang, nyatanya semua alutsista (Alat Utama Sistem Senjata Tentara Nasional Indonesia) tersebut merupakan replika yang dibuat oleh warga setempat untuk menyemarakkan hari kemerdekaan Republik Indonesia. Meski tanggal 17 Agustus masih beberapa hari lagi, semarak kemerdekaan sudah terlihat jelas di kawasan tersebut. PPKM tak menjadi alasan bagi warga setempat untuk tidak merayakan momen besar tersebut. Terbukti, dengan terciptakan kreasi tank baja, meriam dan helikopter yang mereka buat secara gotong royong.
Tak tanggung-tanggung, tank baja dan replika lainnya tersebut dibuat dari barang-barang bekas. Mereka memanfaatkan kayu, bambu, ban bekas, kipas angin bekas dan lainnya untuk menciptakan kreasi replika tersebut. Dikatakan oleh warga Limbungan, Bagyo, setiap tahunnya memang warga di daerah tersebut rutin membuat kreasi untuk menyemarakkan hari 17an.
"Supaya lebih meriah dan terasa momen 17annya. Jadi, dibuatlah tank baja, meriam dan lainnya yang membuat kita bangga sebagai warga Indonesia," ujarnya, Rabu (11/8).
Dikatakannya, proses pembuatan replika tersebut memakan waktu beberapa hari. Momen itu sekaligus menjadi momen yang memperkuat kekompakan antar masyarakat di daerah tersebut. "Jadi ada semangat gotong-royongnya terbangun dari pembuatan replika ini,” sambungnya.
Di sisi lain, ia juga mengaku senang dengan inisiatif warga di daerahnya tersebut. Karena, dengan kehadiran replika ini, bisa jadi hiburan dan ilmu pengetahuan baru. Khususnya bagi anak-anak di lingkungan tersebut.
Di sore hari, tak jarang beberapa anak-anak dan warga berdatangan untuk melihat secara dekat replika kendaraan perang yang tampak gagah tersebut. Beberapa juga mengabadikan momen itu dengan berswafoto di antara replika. "Jadi hiburan juga bagi warga sini selama PPKM. Tapi, kita ingatkan juga untuk tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19,” sambungnya lagi.
Ia berharap, hal ini juga bisa diterapkan di daerah-daerah lainnya di Kota Pekanbaru. Sehingga semarak hari kemerdekaan bisa dirasakan seluruh lapisan masyarakat meskipun dalam masa PPKM.
Hal senada pun diakui pengendara yang melintas, Rony. Menurutnya, kreasi warga seperti ini saat ini sudah sulit ditemui di kota besar seperti Pekanbaru. ‘’Kalau bisa tradisi warga seperti ini dipertahankan. Karena ini wujud kekompakan dan kepedulian masyarakat juga terhadap momen kemerdekaan,” tuturnya.(azr)