Utamakan Pencegahan untuk Antisipasi Karhutla

Pekanbaru | Selasa, 12 April 2022 - 09:31 WIB

Utamakan Pencegahan untuk Antisipasi Karhutla
Gubernur Riau Drs H Syamsuar bersama Kapolda Riau Irjen M Iqbal dan Kajati Riau Jaja Subagya SH MH saat memimpin rapat koordinasi (rakor) pengendalian karhutla di Gedung Daerah Riau, Senin (11/4/2022). (DISKOMINFOTIK RIAU FOR RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Gubernur Riau Drs H Syamsuar kembali mengingatkan kepada pemerintah daerah (Pemda) kabupaten/kota di Riau dan seluruh pihak terkait, agar penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Riau untuk mengutamakan pencegahan.

Hal ini disampaikan gubernur dalam acara rapat koordinasi (Rakor) dengan bupati/walikota dan forkopimda kabupaten/kota se Provinsi Riau terkait pengendalian karhutla di Provinsi Riau secara virtual,  Senin (11/4).


"Pekan lalu kita sudah rapat masalah penanganan karhutla bersama BNPB dan lainnya, Alhamdulillah kita diapresiasi penetapan status siaga karhutla. Mohon pencegahan karhutla selalu kita tekankan," ucapnya.

Gubernur menyampaikan, penanganan karhutla dengan upaya pencegahan ini juga sejalan dengan arahan Presiden RI terkait penanganan karhutla. Yaitu pertama adalah upaya pencegahan melalui deteksi dini monitoring area rawan hotspot dan pemantauan kondisi harian di lapangan.

"Kemudian, infrastruktur monitoring dan pengawasan harus sampai ke bawah, yang melibatkan Babinsa, kepala desa dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan, serta mengajak tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk memberi edukasi terus-menerus kepada masyarakat," ujarnya.

Selanjutnya,  Presiden Jokowi meminta agar kepala daerah mencari solusi yang permanen agar korporasi dan masyarakat membuka lahan dengan tidak membakar, serta penataan ekosistem gambut dalam kawasan ideologi gambut harus terus dilanjutkan.

Berikutnya, jangan biarkan api membesar harus tanggap dan jangan terlambat penanganannya, karena jika api membesarkan sehingga sulit dikendalikan.

"Langkah penegakan hukum dilakukan tanpa kompromi berikan sanksi yang tegas sehingga ada efek jera," sebutnya.  

Gubernur melanjutkan, ada beberapa arahan penanganan karhutla dari BNPB. Yaitu diminta kepada daerah prioritas rawan terjadinya karhutla untuk tetap waspada karhutla pada tahun 2022 ini. Melakukan koordinasi dengan bupati/wali kota di wilayahnya untuk menyusun rencana operasi penanganan karhutla.

"Daerah juga diminta agar dapat memperkuat upaya pencegahan melalui peningkatan kemampuan sistem peringatan dini, sosialisasi dan patroli, dan melaksanakan pemadaman titik api sedini mungkin," tuturnya.

Usai memimpin rakor tersebut, Gubernur Syamsuar juga mengajak kepada dunia usaha untuk ikut membantu pemerintah dalam melakukan penanganan karhutla di Riau.

"Kami mengapresiasi dan berterimakasih kepada dunia usaha yang selama ini mereka sudah ikut membantu dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan. Terutama di daerah-daerah yang berdekatan dengan wilayah konsesi mereka," katanya.

Sementara itu, Stake Holder Relation (SHR) Manager RAPP, Wijatmoko mengatakan, PT RAPP (APRIL Grup) berkomitmen untuk mendukung pemerintah dalam upaya pencegahan Karhutla. Beberapa kegiatan yang selalu pihaknya lakukan yakni berpartisipasi pada apel siaga, pemadaman, dan membuat program pencegahan.

"Untuk pencegahan ada program desa bebas api, untuk penanggulangan kami investasi 9 juta dolar AS untuk peralatan dan personel pemadaman. 2 juta  dolar AS untuk operasional," katanya.

Selain itu, pihaknya juga mendukung kegiatan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) kerjasama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Kementerian Lingkungan Hidupdan Kehuatan (KLHK).

"Rencananya pada 13 April besok, akan dilakukan upaya pembuatan hujan buatan. Kami sudah tiga tahun bermitra dengan BRIN untuk TMC ini," ujarnya.(gem)

Laporan SOLEH SAPUTRA, Pekanbaru









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook