PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Kian melebarnya badan jalan yang amblas akibat parit besar yang rusak membuat masyarakat terus berharap agar Pemerintah Kota Pekanbaru segera melakukan perbaikan. Pasalnya, saat ini Kota Pekanbaru kerap diselimuti hujan dengan intensitas tinggi, sehingga kerap membuat parit besar yang rusak itu kian mengami pengikisan.
Pantauan Riau Pos pada Ahad (10/10), tampak pengendara yang melintasi di Jalan Parit Indah, tepatnya di depan Jalan Kesadaran berusaha menghindari lubang besar akibat amblas. Bahkan, warga sekitar juga sengaja meletakan sejumlah kayu di dalam lubang agar pengendara yang melintas mengetahui keberadaan jalan yang amblas.
Salah seorang pengendara, Adi mengaku kondisi badan Jalan Parit Indah sudah sangat mengkhawatirkan. Tak hanya karena terdapat badan jalan yang amblas akibat tergeruskan dinding parit besar yang ada di kawasan tersebut, namun juga sejumlah parit besar yang ada sudah harus mendapatkan perawatan sehingga saat hujan tiba, parit bisa menahan tingginya debit air hujan yang mengguyur Kota Bertuah.
"Sudah saatnya parit di Jalan Parit Indah ini diperbaiki. Jadi jalan yang ada di dekatnya juga tidak mengalami kerusakan. Karena ini sangat membahayakan keselamatan pengendara dan masyarakat sekitar kalau tak dikerjakan secara cepat dan tepat," ucapnya.
Ia pun berharap pemerintah Kota Pekanbaru dapat segera memperbaiki persoalan parit besar yang mulai rusak tersebut. Karena, tanpa parit besar yang dapat menampung dan mengaliri air hujan, tidak hanya badan jalan yang rusak, melainkan perumahan warga sekitar juga akan berdampak kebanjiran.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Yogi, salah seorang warga Jalan Parit Indah. Menurutnya, sejak dua bulan terkahir, badan jalan tersebut terus mengalami kerusakan akibat dinding parit besar yang berada di dekat SMK Migas Teknologi Riau mengalami longsor karena tak mampu menahan derasnya air hujan yang kerap mengguyur Kota Pekanbaru.
Apalagi, badan jalan yang amblas tersebut juga berada di kawasan umum dan kerap dilintasi oleh pelajar yang kini sudah mulai melakukan sekolah tatap muka terbatas di sekolah.
"Tadinya kami mengira cuma dinding nya saja yang tergerus. Tapi ternyata tanah di badan jalan juga ikut tergerus air, makanya badan jalan jadi longsor dan sangat bahaya kalau dilintasi masyarakat atau pelajar," kata dia.(lim)
Laporan PRAPTI DWI LESTARI, Kota