KEMENAG UMUMKAN NAMA-NAMA JCH REGULER

2.290 JCH Riau Diingatkan untuk Melapor

Pekanbaru | Rabu, 11 Mei 2022 - 08:16 WIB

2.290 JCH Riau Diingatkan untuk Melapor
Petugas medis menyuntikkan vaksin kepada seorang jemaah calon haji Riau di Puskesmas Simpang Tiga, Pekanbaru, baru-baru ini. (MHD AKHWAN/RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama telah mengumumkan nama jemaah calon haji (JCH) reguler yang berhak berangkat tahun 1443 H/2022 M, termasuk 2.290 jemaah asal Riau.Mereka telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Arab Saudi.

Selanjutnya, Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama Provinsi Riau Mahyudin mengingatkan, 2.290 jemaah haji Riau yang namanya terdapat dalam daftar rilis tersebut agar mempersiapkan diri dengan melakukan konfirmasi keberangkatan pada bank tempat melakukan setoran BPIH pada waktu pendaftaran.


"Saya ingatkan jemaah yang namanya keluar dalam daftar rilis agar segera menghubungi Kemenag kabupaten/kota dan melapor kepada bank tempat melakukan pendaftaran haji mulai 9-20 Mei 2022. Untuk mengecek daftar nama, bisa dilihat pada website www.haji.kemenag.go.id," ujarnya, Selasa (10/5).

Mahyudin juga mengimbau  kepada seluruh JCH Riau agar tidak mudah menerima informasi dan terpengaruh dengan berita hoaks yang beredar dengan menyebutkan dua tahun penyelenggaraan haji batal berangkat karena dananya digunakan untuk pembangunan IKN Nusantara.

"Dana haji aman, sudah diinvestasikan sesuai prinsip syariah, kehati-hatian, nilai manfaat, akuntabel, dan nirlaba. Laporan keuangan tahunan BPKH juga bisa dilihat dari web BPKH.go.id," jelasnya.

Mahyudin juga bersyukur dengan telah dirilisnya daftar nama JCH Riau. "Alhamdulillah, pemerintah sudah mengumumkan daftar jemaah calon haji yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Arab Saudi yakni mereka yang berusia 65 tahun 0 bulan pada tanggal 30 Juni 2022 serta telah menerima vaksin Covid-19,’’ ujarnya.

‘’Untuk Provinsi Riau terdapat 2.290 jemaah yang akan diberangkatkan dan terdapat 461 orang sebagai cadangan beserta 12 orang Petugas Haji Daerah (PHD) dan dua 2 orang KBIHU calon jemaah," tambahnya.

Sementara itu, Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah,menegaskan dari nama-nama yang diumumkantersebut, 97,2 persen diketahui telah memenuhi syarat vaksinasi Covid-19 minimal 2 dosis, termasuk jemaah asal Riau.

Meski capaian sudah tinggi, Dirjen PHU Hilman Latief tetap meminta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mempercepat dan menyosialisasikan pemberian vaksin kepada jemaah haji. Sehingga, seluruh jemaah haji dipastikan bisa berangkat sesuai dengan ketentuan dari Pemerintah Arab Saudi.

"Kemenkes bisa mempercepat pemberian vaksin dosis lengkap kepada jemaah," ungkap Hilman dalam keterangan resminya, Selasa (10/5).

Selain vaksin, Kemenkes juga diminta menyusun skenario tes PCR bagi para jemaah. Mengingat, jemaah wajib negatif Covid-19 dalam waktu 72 jam sebelum bertolak ke Arab Saudi. "Sehingga saat keberangkatan ke Tanah Suci sudah clear," tegasnya.

Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes Budi Sylvana menyanggupi. Namun, dia meminta agar dibuatkan surat edaran (SE) pemberian vaksin Covid-19 dan meningitis kepada jemaah haji. Sebab, jemaah haji sering meminta ditunjukkan apakah ada surat edaran dari Kemenag terkait pemberian vaksin tersebut.

Berdasarkan data Puskeshaji, capaian vaksinasi Covid-19 calon jemaah haji untuk dosis lengkap sebanyak 89.685 jemaah atau sudah 97,2 persen. Kendati demikian, Budi mengaku, pihaknya akan melakukan akselerasi cepat sehingga sisa 2,8 persen yang tersisa bisa segera mendapat vaksin yang disyaratkan.

"Setelah pelunasan, seluruh jemaah harus sudah mendapatkan full vaccinated, minimum 2 dosis. Petugas kesehatan terus mendorong jemaah segera melengkapinya," katanya dikonfirmasi, Selasa (10/5).

Selain itu, Kemenag dan Kemenkes juga telah menyepakati vaksinasi Covid-19 sebagai salah satu syarat penerbitan Surat Panggilan Masuk Asrama (SPMA) bagi jemaah haji. Hal ini diharapkan bisa membuat calon jemaah haji yang belum vaksin segera melengkapi vaksinasinya.

Selain vaksinasi, Puskes Haji pun telah mengidentifikasi calon jemaah haji dengan risiko tinggi (risti). Hingga saat ini, setidaknya ada 56 persen yang terdeteksi perlu mendapat perhatian khusus pada saat melakukan ibadah haji. Kondisi ini sama dengan tahun-tahun sebelumnya, di mana jumlah jamaah risiko tinggi lebih banyak dari pada nonrisiko tinggi.

Melihat jumlah yang cukup besar, pihaknya pun sudah melakukan sosialisasi tentang pentingnya menjaga kesehatan selama melaksanakan  ibadah haji. "Salah satunya agar tidak melakukan aktivitas ibadah/fisik yang berlebihan. Aktivitas fisik yang dilakukan dengan tetap memperhatikan kemampuan fisik jemaah untuk mencegah kelelahan," ungkapnya.

Diakuinya, akan banyak jemaah yang justru berpikir untuk beribadah sebanyak-banyaknya mengingat sedang di Makkah. Sehingga, imbauan tersebut bisa saja kurang diperhatikan. Karenanya, dia telah mewanti-wanti agar para petugas kesehatan tak lelah untuk terus mengeduksi dan mengingatkan jemaah nantinya. "Mottonya adalah educate, educate, & educate," ujarnya.(mia/das)

Laporan SOLEH SAPUTRA dan JPG, Pekanbaru dan Jakarta

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook