PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Guna mengedukasi masyarakat terkait penggunaan bumbu dapur yang sehat tanpa Monosodium Glutamate (MSG), Tim Pengabdian Masyarakat (Abdimas) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Riau (Unri) mengadakan penyuluhan pembuatan bumbu masakan berbasis ikan di UKM Dian Lestari di Desa Alahair, Selatpanjang, Kabupaten Kepulauan Meranti.
Kegiatan yang berlangsung, Selasa (2/8) lalu ini disambut hangat oleh peserta kegiatan di UKM Dian Lestari yang diketuai oleh Ahmad Muhaimin dan Kepala Desa Alahair Edy Amin SpdI. Hadir Ketua Tim Pengabdian Unri Dr. Sumarto SPi MSi, serta Ketua Tim KKN Integrasi Desa Alahair Raju.
Menurut Ketua Tim Pengabdian Unri Dr Sumarto SPi MSi kepada Riau Pos, Selasa (9/8), Monosodium Glutamate (MSG) merupakan salah satu bumbu yang tidak pernah terlewatkan dalam setiap masakan. Namun penggunaan MSG banyak menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat.
"Melihat fenomena pro dan kontra yang terjadi di kalangan masyarakat memunculkan ide kreatif untuk membuat sebuah produk pengganti MSG yang memiliki kandungan gizi lebih tinggi yang dibuat dengan bahan berbasis ikan biang," kata Sumarto.
Penyuluhan pembuatan produk bumbu masakan berbasis ikan biang ini bisa menjadi inovasi yang dapat dikembangkan oleh UKM Dian Lestari, Desa Alahair.
"Ikan biang sengaja dipilih karena merupakan salah satu hasil perikanan yang banyak dikonsumsi dan digemari oleh masyarakat Desa Alahair," ucapnya.
Tujuan melakukan penyuluhan ini adalah untuk mengoptimalkan potensi pemanfaatan gizi yang terkandung dalam ikan biang untuk pencegahan stunting yang melibatkan Tim KKN Integrasi Desa Alahair yang diketuai oleh Raju.
"Kegiatan penyuluhan dilanjutkan dengan pemberian alat penggiling daging oleh Tim Pengabdian Unri kepada pihak UKM Dian Lestari yang nantinya dapat digunakan untuk mengembangkan kembali inovasi pembuatan bumbu berbasis ikan biang ini," tegasnya.(ayi/c)