PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Meski pun masih dalam musim kemarau, namun masyarakat di Kota Pekanbaru diminta tetap waspada terkait potensi cuaca ekstrem yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
Menurut Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekanbaru Zarman Candra, guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan pihaknya mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dengan menjaga kebersihan lingkungan di sekitar daerah rawan terdampak bencana.
Apalagi, beberapa waktu lalu BPBD Kota Pekanbaru mendapatkan informasi terkait potensi cuaca ekstrem, seperti angin kencang, petir, dan banjir dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru.
"Kita harus mengantisipasi bencana yang mungkin terjadi akibat cuaca ekstrem. Kami mengimbau masyarakat membersihkan lingkungan dan membuang sampah pada tempatnya," kata Zarman, Selasa (9/8).
Lanjut Zarman, seluruh masyarakat yang tinggal di lokasi rawan bencana alam diimbau meningkatkan kewaspadaan terhadap dampak dari cuaca ekstrem, guna mencegah risiko adanya korban jiwa mau pun kerusakan materil yang cukup besar.
"Kami mengimbau agar masyarakat tetap menjaga lingkungan sekitar. Selalu cek informasi prakiraan cuaca terkini, lakukan penanam kembali untuk
meregenerasi hutan yang gundul, dan laksanakan gotong-royong pembersihan parit," ucap Zarman.
Kesadaran bersama diperlukan untuk menanggulangi bencana alam yang bisa saja terjadi akibat dampak dari cuaca ekstrem. Imbauan ini sesuai dengan Pencanangan Pekanbaru Bebas Sampah oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru Muflihun pada 6 Juni 2022.
Apabila terjadi bencana, maka masyarakat dapat melaporkan ke BPBD. Masyarakat bisa menghubungi Call Center BPBD Kota Pekanbaru di nomor 0811-76-51464.
"Mari bersama kita dukung pencanangan tersebut dengan memperhatikan lingkungan dengan semangat. Kita jaga alam, alam jaga kita," sebut Zarman.
Sementara itu, Forecaster on Duty BMKG Stasiun Pekanbaru Ramlan Kasmet mengatakan saat ini Kota Pekanbaru dan Provinsi Riau lainnya masih berada di musim kemarau, namun potensi cuaca ekstrem masih dapat terjadi akibat adanya ganggun cuaca di Samudra Hindia yang menyebabkan masih tingginya curah hujan.
Bahkan berdasarkan yang dimiliki oleh BMKG potensi hujan dengan intensitas ringan terjadi di sebagian wilayah Kabupaten Kampar dan Kab Indragiri Hulu pada pagi hari dan di malam hari potensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang juga terjadi di Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Kuantan Singingi, Kabupaten Kampar, Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Siak, Kabupaten Pelalawan, Kota Dumai dan Kota Pekanbaru.
"Waspada potensi hujan sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang berpotensi terjadi di Kabupaten Kampar dan Kuantan Singingi pada malam dan dini hari dengan suhu udara 22.0 – 32.0 °C, kelembapan udara 50 – 98 % dan arah angin dari Selatan - Barat / 09-27 km/jam," jelasnya.
Tak hanya itu, satu titik panas juga kembali terdeteksi di Provinsi Riau tepatnya di Kabupaten Indragiri Hulu, dan untuk di Pulau Sumatera titik panas terdeteksi sebanyak 72 titik yang tersebar di Aceh 2, Bengkulu 8, Jambi 3, Lampung 9, Sumatera Barat 3, Sumatera Selatan 16, Sumatera Utara 15, Kepulauan Riau 1, dan Bangka Belitung 14.(ayi)