PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Pekanbaru masih melakukan proses hukum terhadap sopir minibus yang menabrak dua remaja di fly over Soekarno-Hatta hingga tewas. Saat ini, Satlantas telah mengamankan sopir dan melakukan sejumlah pemeriksaan. Salah satunya ialah pemeriksaan urine. ''Dari hasil tes urine yang bersangkutan negatif. Saat ini kami terus mendalami. Termasuk juga meminta keterangan ahli lalu lintas terhadap peristiwa ini,'' ujar Kasatlantas Polresta Pekanbaru Kompol Birgitta, Kamis (8/12).
Dikatakan dia, saat ini pihaknya juga telah mengambil kebijakan tegas bagi masyarakat yang masih nekad nongkrong di badan jalan fly over. Yakni dengan melakukan tilang electronic mobile. Di mana dirinya telah meminta petugas langsung menindak dengan perangkat yang telah tersedia.
''Untuk imbauan pasti, ya. Imbauan sudah sejak jauh-jauh hari kami sampaikan bahwa fly over bukan tempat nongkrong, atau tempat wisata. Sehingga memang tidak dibenarkan berhenti apalagi nongkrong di sana,'' sebut Gita, panggilan akrab Kasatlantas. Selain itu, pihaknya juga telah membahas persoalan tersebut dengan Forum LLAJ Kota Pekanbaru. Sebab, sampai saat ini memang belum ada rambu lalu lintas di sepanjang fly over Simpang SKA, Jalan Soekarno-Hatta. Nantinya, pihak berwenang akan memasang rambu-rambu agar masyarakat bisa lebih patuh terhadap aturan yang ada.
''Iya, hari ini (kemarin, red) kami telah melakukan rapat dengan Forum LLAJ. Salah satu rekomendasinya ialah pemasangan rambu lalu lintas di sana. Karena itu kewenangan provinsi, nanti kami juga akan rapat bersama Forum LLAJ tingkat provinsi,'' pungkasnya.
Diketahui sebelumnya, tabrakan maut terjadi di fly over Simpang SKA, Jalan Soekarno Hatta, Kamis (1/12) malam. Dua nyawa melayang akibat kejadian tersebut. Satu di antaranya terpental dari atas fly over ke bawah jalan.
Kasat Lantas Polresta Pekanbaru Kompol Birgitta saat itu membenarkan peristiwa naas ini. Dari data yang diperoleh Kepolisian, tabrakan terjadi sekitar pukul 21.00 WIB. Di tempat kejadian perkara (TKP), terdapat sebuah mobil minibus diduga telah menabrak kedua korban hingga terpental dari atas fly over. Kondisinya mengalami kerusakan berat di bagian depan.
Sedangkan dua korban masing-masing Ferdiansyah Prasetia Husada meninggal dunia di TKP. Ia terpental dari atas fly over dan terjatuh hingga ke bawah jalan.(nda)