PEKANBARU (RIAUPOS.CO)- Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) masih menjadi fokus Kepolisian Daerah (Polda) Riau. Hal ini dibuktikan dari banyaknya kasus TPPO yang telah ditangani Polisi di Bumi Lancang Kuning.
Dirkrimum Polda Riau Kombes Pol Asep Darmawan mengatakan, sejak Januari hingga saat ini terdapat 52 kasus TPPO yang ditangani Polda Riau beserta jajaran. Dengan total korban yang berhasil diselamatkan berjumlah 334 orang.
“Kasus 100 persen selesai. Kami masih terus melakukan antisipasi dan penindakan terkait ini,” ungkap Kombes Asep, Rabu (20/12).
Masih dikatakan Asep, dari puluhan kasus yang berhasil diungkap hampir secara menyeluruh terjadi di wilayah pesisir Riau.
“Memang wilayah pesisir kita ini memiliki banyak sekali jalur atau pelabuhan tikus yang dekat dengan negara tetangga,” sambungnya.
Lebih jauh disampaikan dia, salah satu modus PMI Ilegal dan TPPO yakni mengiming-imingi bekerja di luar negeri dengan gaji besar. Kombes Asep mengingatkan masyarakat untuk tidak tergiur dengan iming-iming gaji tinggi bekerja di luar negeri. Ia juga meminta masyarakat tak mudah membayar sejumlah uang untuk bekerja di luar negeri. “Masyarakat harus waspada dan hati-hati. Lebih baik gunakan jalur resmi jika ingin bekerja di luar negeri agar terjamin keamanan, hak dan lainnya,” sebutnya.
Lebih lanjut, mantan Kapolres Kampar ini mengungkapkan, berbagai macam modus para tersangka menjerat para korban TPPO. Terbanyak yakni mengiming-imingi korban bekerja sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau Pekerja Rumah Tangga (PRT).
Modus lainnya yakni para korban dijadikan Pekerja Seks Komersial (PSK), mempekerjakan korban sebagai Anak Buah Kapal (ABK) hingga eksploitasi anak.
“Maka kami mengingatkan masyarakat, agar selalulah mencari informasi yang konkret. Jangan sampai mudah terbujuk rayu. Mari saling ingatkan keluarga, sanak, saudara yang hendak bekerja di luar negeri,” ajaknya.(nda)
