(RIAUPOS.CO) - Untuk wilayah Tampan, ada Bank Sampah Bukit Hijau Berlian yang berlokasi di Jalan Merak Sakti. Bank ini menerima nasabah untuk menabung sampah. Sampah-sampah itu akan bernilai rupiah.
Dalam hal ini, nasabah mengantarkan sampah yang sudah dipilah sesuai jenisnya ke bank sampah. Kemudian, diberikan buku tabungan dan ditulis berapa nilai rupiah tabungan sesuai jenis sampah yang ditabung.
‘’Makanya dengan program ini, kami mengimbau masyarakat jangan membuang sampah sembarangan, karena sampah ini memiliki nilai ekonomis,’’ kata Direktur Bank Sampah Bukit Hijau Berlian Syarifah Anum saat ditemui di Kantor Bank Sampah Bukit Hijau Berlian, Senin (8/10).
Ia menjelaskan, bank sampah ini sudah mulai beroperasi sejak 2015 lalu, meski terseok-seok karena memang kebiasaan masyarakat yang perlu diberikan pemahaman selalu soal manfaat sampah ini. Dan berharap agar bisa menjadikan sampah ini sebagai penghasilan tambahan rumah tangga.
“Sebelumnya sudah berjalan. Tapi masih merangkak. Lalu, baru akhir 2017 saya dipindahkan ke sini dari Bank Sampah Berlian Labuai, Bukit Raya baru perlahan-lahan dimaksimalkan,” ungkapnya.
Dijelaskannya juga, bahwa saat ini peran bank sampah sudah bisa mengurangi limbah sampah di Kota Pekanbaru. Dan ini selalu disosialisasikan ke masyarakat. Target utamanya adalah ibu-ibu rumah tangga, agar bisa memilah sampah sejak dari rumah. “Metode kita ‘setop sampah di rumah’, karena sumbernya banyak dari rumah tangga,” ungkapnya.
Berbagai cara dilakukan dalam melakukan sosialisasi ada melalui undangan ibu-ibu arisan, ibu-ibu PKK, ataupun undangan di acara tertentu. “Hampir setiap hari ada sosialisasi dan terkadang sampai malam,” katanya.
Bank Sampah Bukit Hijau Berlian saat ini sudah memiliki sekitar 100 nasabah dan 30 unit bank sampah yang tersebar di Kota Pekanbaru. Dengan dibantu dua orang petugas di bank sampah tersebut. Ditambah 3 orang petugas pengangkut yang juga bertugas di Bank Sampah Berlian Labuai.
Ia juga menjelaskan sampah yang bisa ditabung adalah sampah anorganik seperti plastik, kaca, besi, dan lain-lain. Jenis sampah tersebut memiliki harga yang berbeda, mulai dari Rp100 hingga Rp25.000 per kilogram.
Terpisah, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru Elmawati mengatakan Pemko Pekanbaru memiliki dua bank induk, yaitu Bank Sampah Berlian Labuai dan Bank Sampah Bukit Hijau Berlian. Dua bank sampah tersebut sudah cukup asalkan dikelola dengan maksimal.
“Hanya tinggal dikembangkan, dengan kita perbanyak unit-unitnya seperti di kelurahan, RT/RW, di sekolahan dan juga di kantor-kantor. Di sinilah kita bentuk anak-anak bank sampah induk,” ujar Elma.(*/ade)