Beberapa masjid di Kota Pekanbaru ramai diisi jamaah yang beriktikaf di 10 malam terakhir Ramadan. Mereka adalah para pencari lailatul qadar. Satu malam yang lebih baik dari seribu bulan.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
PUKUL 01.00 WIB, Lailanisa sudah berangkat menuju Masjid Raya An-Nur Provinsi Riau. Pada Jumat (8/6) dini hari itu, ia berniat untuk melaksanakan ibadah iktikaf di masjid itu. Meski memiliki kesibukan pekerjaan, yang membuatnya tidak bisa menetap selama 10 hari terakhir di masjid, namun ia menyempatkan untuk mengikuti kegiatan iktikaf pada malam ganjil Ramadan.
“Setiap tahun, insya Allah saya pasti mengikuti kegiatan iktikaf di Masjid Raya An-Nur. Setidaknya satu malam ganjil di 10 hari terakhir Ramadan. Tapi sesudah melaksanakan Salat Jumat, saya harus kembali pulang ke Panam untuk bersiap-siap bekerja,” ujar Laila kepada Riau Pos.
Berangkat dari Jalan Garuda Sakti, Panam menuju Masjid Raya An-Nur, Lailanisa berharap pada malam itu bisa mendapat berkah malam lailatul qadar. “Sengaja saya berangkat pada hari ini (kemarin, red), karena malam ini malam ganjil, yaitu malam ke-23,” kata wanita berumur 24 tahun itu.
Pantauan Riau Pos pada dini hari itu, parkiran mobil di kawasan masjid tampak memenuhi areal parkir. Jamaah yang datang untuk melaksanakan ibadah iktikaf berjamaah di sana tampak memenuhi ruangan masjid. Meski kegiatan iktikaf belum dimulai, beberapa di antara mereka ada yang membaca Alquran, membaca buku panduan zikir, salat dan masih banyak kegiatan ibadah lainnya yang mereka kerjakan.
Mulai dari kalangan remaja, hingga ibu - ibu yang turut membawa balitanya serta para usia lanjut tampak hadir mengikuti serangkaian ibadah dalam pelaksanaan ibadah iktikaf. Meski beberapa dari mereka yang harus melaksanakan salat dengan duduk di atas kursi.
Iktikaf di masjid pada 10 malam terakhir di bulan Ramadan merupakan ibadah yang bernilai tinggi dan berpahala besar. Pada malam tersebut, banyak pula masyarakat yang memutuskan untuk melakukan iktikaf demi menyempurnakan ibadah puasanya. Diriwayatkan, bahwa Rasulullah SAW pada 10 hari terakhir Ramadan selalu melaksanakan iktikaf untuk meraih lailatul qadar.