KOTA(RIAUPOS.CO) -- Tahun pertama menjadi Anggota DPRD Kota Pekanbaru periode 2019-2024, Ginda Burnama ST langsung mencuri perhatian banyak kalangan, selain tampil sebagai anggota dewan termuda di usia 27 tahun, Ginda juga dinobatkan menjadi tokoh muda kaum milenial di legislatif. Selain itu, diusia yang muda juga dia sudah ditunjuk menjadi wakil ketua DPRD Kota Pekanbaru.
Ini sebagian kecil dari Ginda yang menjadi buah bibir di kalangan masyarakat. Makanya saat menggelar agenda reses, dimana untuk saat ini dia mendapatkan jatah empat kali reses. Oleh karena saat pemilihan kemarin Ginda nyalon dari dua kecamatan, Payungsekaki, dan Senapelan, maka untuk tahap pertama resesnya dibagi dua titik. Dua titik di Senapelan (sudah dilaksanakan, red), dan dua titik lagi di wilayah Payungsekaki.
Untuk tahap pertama, Ginda memulai reses di RT02/RT06 Kelurahan Padang Terubuk Kecamatan Senapelan, dan lokasi kedua di RT/RW 01/01, Kelurahan Sago, Kecamatan Senapelan, Jumat (8/11). Dalam reses perdana ini, Ginda didampingi istri, dan juga Camat Senapelan dan perangkat wilayah lainnya.
"Saya mendapatkan 4 kali jatah reses, dua di Senapelan sudah kami lakukan, dan dua lagi di payung sekaki, insyaallah Ahad nanti," kata Ginda kepada Wartawan usai reses.
Dalam reses ini juga, Ginda ayah dua putri ini pun menyempatkan diri untuk memberikan motivasi kepada konstituen nya yang muda-muda agar bisa seperti diri nya, bahkan lebih baik lagi. "Diusia 27 tahun saya tidak menyangka bisa duduk di legislatif/DPRD apalagi langsung menjadi pimpinan. Ini semua kehendak Allah yang wajib kita syukuri," kata Ginda.
Makanya, disimpulkan Ginda, dari aspirasi masyarakat yang di tampungnya bersama tim yang ikut bersama, menegaskan nanti semua permintaan akan upayakan dan dikawal sampai terealisasi. "Ginda datang, dengar dan perjuangkan aspirasi masyarakat tempat Ginda maju dan menang ini, insyaallah," kataya.
Disebutkan nya, fokus di wilayah Senapelan ini adalah masalah infrastruktur yang berkaitan dengan persoalan banjir. Seperti drainase yang banyak tersumbat oleh sampah, dan pendangkalan, termasuk juga Masalah normalisasi anak sungai. "Karena memang Senapelan ini salah satu wilayah rawan banjir, hujan sebentar saja sudah banjir, jadi ini bersama-sama akan di perjuangkan," katanya lagi.
Apalagi dilingkungan Senepalan ini banyak ruko-ruko yang dibelakang ruko itu kawasan padat pemukiman. "Berharap di anggaran perubahan 2020 semua yang diminta bisa di realisasikan," harapnya.(gus)