PEKANBARU

Bahaya di JPO

Pekanbaru | Selasa, 08 Mei 2018 - 11:41 WIB

Bahaya di JPO
HATI-HATI: Pejalan kaki berhati-hati ketika menggunakan jembatan penyeberangan orang (JPO) yang telah rusak dan kian keropos di depan Plaza Sukaramai, Jalan Jenderal Sudirman, Senin (7/5/2018). Kondisi JPO yang sudah tidak layak itu sangat membahayakan pejalan kaki yang menggunakan fasilitas umum tersebut. MHD AKHWAN/RIAUPOS

KOTA (RIAUPOS.CO) - Kondisi jembatan penyeberangan orang (JPO) depan Plaza Sukaramai, Jalan Jenderal Sudirman makin memprihatinkan. Kondisinya membahayakan warga yang menggunakan.

Berdasar pantauan Riau Pos di lokasi, Senin (7/5), terlihat anak tangga JPO banyak yang keropos. Bahkan ada yang telah hilang. Sampah-sampah juga berserakan di JPO. Beberapa warga yang melewati JPO, terutama kaum ibu, tampak sangat berhati-hati saat melintas di anak tangga. Pada sisi seberang dari JPO tepatnya ke arah menuju Jalan Hangtuah terlihat lebih memprihatinkan. Empat anak tangga telah hilang, sehingga jarak warga melangkah harus lebih besar saat melintasi jembatan.

Baca Juga :JPU KPK Tuntut Eks Kepala Kanwil BPN Riau 6 Tahun 11 Bulan Penjara

Yuli (35), pegawai negeri di salah satu sekolah dasar di Kota Pekanbaru mengaku khawatir dengan kondisi JPO yang berbahaya dan mengancam keselamatan warga.

“Anak tangganya sudah banyak yang hilang. Ini kalau melangkah harus sedikit mengangkat rok jadinya. Berbahaya ini. Apalagi kalau anak-anak yang melintas. Sisi anak tangga ini kalau kena kaki bisa luka. Apalagi besinya sudah berkarat juga,” ungkap Yuli ngeri.

Ibezaro, seorang pemulung botol bekas yang Riau Pos jumpai di atas JPO mengatakan, ia sehari-hari biasa mengumpulkan puluhan botol bekas hanya dari JPO depan Plaza Sukaramai. Menurutnya, anak tangga dari sisi Plaza Sukaramai baru-baru ini hilang.

“Ini baru hilang. Kemarin masih ada. Itu diambil orang mungkin. Kan itu besi. Mahal kalau dijual. Di seberang sana itu juga sudah banyak yang hilang. Saya setiap hari di sini. Warga yang melintas banyak. Susah mereka jadinya lewat,” ujarnya.

Ditambahkannya, sejauh ini belum ada dinas terkait yang meninjau lokasi JPO. ‘’Kami ini cuma pemakai. Ingin melapor juga tak tahu harus ke mana. Tapi kalau kondisi sudah seperti ini, semoga ada perhatian dari pemerintah atau dinas,’’ harap Ibezaro.(cr8)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook