BUKIT RAYA (RIAUPOS.CO) -- Diduga memiliki gejala seperti coronavirus disease (Covid-19), seorang pria warga asal Sumatera Barat (Sumbar) berinisial W, pada Rabu (6/5) pagi dijemput petugas Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru untuk menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit (RS) Madani Pekanbaru.
Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat ( LPM) Kelurahan Tangkerang Labui, Mirsal mengungkapkan, pria berinisial W tersebut memiliki riwayat perjalanan dari Pasaman (Sumbar) dan membawa kelapa ke Pekanbaru.
"Inisial W ini, ia bekerja berjualan kelapa dari Sumbar, tepatnya dari Pasaman. Setelah dari Pasaman tersebut, ia mengalami batuk, pilek dan muntah-muntah. Warga curiga, apakah ada gejala Covid-19 atau tidak. Lalu warga melaporkan kepada pihak Kelurahan Tangkerang Labui,"ujar Mirsal, Rabu (6/5).
Lanjutnya, setelah warga melaporkan ke pihak kelurahan, lalu pihak Kelurahan Tangkerang Labui berkoordinasi dengan pihak Puskesmas setempat, dan Dinkes Kota Pekanbaru.
"Setelah berkoordinasi dengan pihak Dinas Kesehatan, sekitar pukul 09.00 WIB, ia dijemput oleh petugas kesehatan di rumah saudaranya di RT 04/RW 03, Jalan Bakti, Kelurahan Tangkerang Labui, petugas medis dengan menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap. Dan disaksikan juga oleh Lurah Tangkerang Labui, Bhabinkamtibmas, dan tadi juga ada Plt Kadiskes Pekanbaru," terangnya.
Sementara, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Pekanbaru, M Amin membenarkan bahwa ada seorang warga berstatus Orang Dalam Pengawasan (ODP) dijemput oleh petugas untuk dibawa ke RS Madani Pekanbaru menjalani pemeriksaan tes Covid-19.
Dijelaskannya, warga tersebut memiliki riwayat perjalan dari Sumbar, karena riwayat perjalanan nya dari Sumbar tentu ia berstatus ODP, karena Sumbar termasuk dalam zona merah Covid-19. Menurut keterangan warga, ia mengalami batuk, pilek dan muntah-muntah seperti diduga Covid-19. Dijemput petugas gunakan APD lengkap, lalu kami membawanya ke RS Madani Pekanbaru.
"Selanjutnya, kami serahkan kepada tim dokter yang menanganinya, apakah ia postif Covid-19, PDP atau tidak, atau dilakukan isolasi madiri dirumah atau di rumah sakit tentu keputusan dari dokter," terangnya.(dof)