Membaca Novel Kolasa Karya Fiersa Besari

Pekanbaru | Minggu, 07 April 2019 - 10:23 WIB

(RIAUPOS.CO) -- Fiersa Berasi atau biasa disapa "Bung", seorang penulis buku yang telah meliris lima buah buku yakni Garis Waktu, Konspirasi Alam Semesta, Catatan Juang, Arah Langkah, dan 11:11.

Selain terkenal sebagai penulis, Bung Fiersa juga seorang musisi sekaligus youtubers bertema perjalanan pendakian mampu menyihir banyak orang dengan lontaran kata-kata indahnya dan khas dengan sisi humanisnya dalam bukunya.

Baca Juga :Novel Pertanyakan Apakah Pimpinan KPK Itu Sudah jadi Tersangka

Novel Konspirasi Alam Semesta merupakan anak kedua dari Bung Fiersa, “Seperti apakah warna cinta? Apakah merah muda mewakili rekahannya, ataukah kelabu mewakili pecahannya?” salah satu kutipan populer dalam karya novelnya. Jikalau ditakdirkan berjodoh, pasti ada saja cara semesta untuk mempertemukan kembali. Begitu juga kisah juang Astrajingga dan Ana Tidae dalam novel ini. Di mana setiap pertemuan dan perpisahan memiliki takdirnya sendiri.

Konspirasi Alam Semesta atau disingkat Kolase dikemas dalam kisah cinta dewasa. Bung membuat pembaca terhanyut dalam kekacauan semesta dalam diri juang, sang tokoh utama. Ketika bertemu dengan Ana Tidae pujaan hatinya untuk pertama kalinya. Dikemas dengan bahasa yang puitis sehingga mampu menyentuh langsung ke dalam perasaan pembaca.

Tidak melulu soal percintaan, novel ini juga mengangkat topik keluarga antara Juang dengan ibu tercinta yang membuat air mata menetes dengan kisahnya yang menyentuh penuh keinginan, harapan serta kekecewaan.

Atau kisah ayah Ana yang dengan teguh dan usaha keras untuk menyelamatkan nyawa putrinya. Orangtua berupaya untuk menjadi sosok luar biasa bagi anak-anaknya sekalipun mereka bukan sosok yang sempurna.

Pengalaman Juang mengitari nusantara dalam mendaki Gunung Slamet, bertemu orang-orang ramah di Papua, melarikan diri ke Nias, sampai membantu sahabat hingga membawanya ke Gunung Sinabung menjadi cerita yang begitu berkesan di dalam novel ini. Kecintaan Juang akan rasa cinta tanah air membuat kita belajar kemanusiaan dan kepedulian dengan sekitar.

Memiliki plot cerita yang cukup mengejutkan membuat perasaan pembaca seperti diaduk-aduk, seketika dibuat tersenyum hingga menitikkan air mata saat membaca rangkaian cerita ini sampai akhir.

Awalnya, Konspirasi Alam Semesta merupakan sebuah album musik yang lahir pada 2015 lalu. Buku kedua Bung Fiersa memiliki cerita yang berbeda dengan karya pertamanya, Garis Waktu. Pada novel pertamanya lebih banyak menceritakan catatan perjalanan Bung selama beberapa tahun silam, dipenuhi permasalahan sosial, kemanusiaan dan filosofi dengan rangkaian kata dalam bahasa yang ringan. (*1)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook