JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Kasus dugaan pemerasan terhadap sopir pribadi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bernama Heri yang dilakukan petinggi KPK makin panas. Kini mantan penyidik senior KPK, Novel Baswedan turut menanggapi kasus pemerasan tersebut.
Novel Baswedan menilai kejadian pemerasan tersebut jelas hal itu merupakan pengkhianatan terhadap integritas KPK.
"Ini jelas pengkhianatan terhadap KPK," kata Novel saat dihubungi, Kamis (5/10/2023).
Novel juga mengungkapkan, bila info tersebut benar adanya, berarti KPK sudah diambang paling parah. Sebab Novel Baswedan akui selama dirinya pernah menjadi bagian dari KPK tidak pernah ada isu KPK melakukan pemerasan.
"Saya sangat terkejut, kalau ini benar-benar terjadi. Kali ini benar-benar parah. Karena baru kali ini di KPK ada yang berani berbuat jahat senekat ini," ujarnya.
Karena itu, kata Novel, bila tudingan pemerasan ini terbukti, ia mendesak KPK agar segera memecat pihak-pihak yang terlibat dalam pusaran tindak pidana korupsi tersebut.
"Bila pimpinan terbukti terlibat. Ini segera diberhentikan. Dan dipastikan diusut tuntas," ujarnya.
Sebelumnya beredar kabar sopir pribadi Syahrul Yasin Limpo bernama Heri dipanggil Polda Metro Jaya untuk dimintai keterangan terkait dugaan pemerasaan yang dilakukan Pimpinan KPK.
Adapun surat panggilan yang beredar di kalangan awak media bernomor Nomor:B/10 339 MII/RES.3.3./2023/Ditreskrimsus diperuntukkan kepada sopir pribadi Mentan Syahrul Yasin Limpo. Surat panggilan itu juga telah ditandatangani oleh Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak pada 25 Agustus 2023
Dalam surat pemanggilan itu, disebutkan Heru dimintai keterangan oleh penyidik pada Senin 28 Agustus 2023 pukul 09.30 WIB di ruang pemeriksaan Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya. Namun belum disebutkan secara detail proses perkembangan dugaan kasus pemerasan yang dilakukan pimpinan KPK itu.
Hanya saja, kabarnya kasus pemerasan yang dilakukan Pimpinan KPK itu tengah dilakukan pendalaman oleh penyidik Polda Metro Jaya.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyebut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sudah berstatus tersangka korupsi. Mahfud mengaku sudah lama mendapatkan informasi itu dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Namun, ia enggan membeberkan detail soal penetapan status tersebut.
"Bahwa dia sudah tersangka, ya saya sudah dapat informasinya. Malah sejak kalau eksposnya itu sudah lama tahu tersangkanya, tetapi resminya tersangkanya itu sudah dikeluarkanlah," kata Mahfud di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu 4 Oktober 2023.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman