Pemko Pekanbaru Dukung Gerakan Lawan Hoaks

Pekanbaru | Selasa, 06 November 2018 - 10:23 WIB

Pemko Pekanbaru Dukung Gerakan Lawan Hoaks
GERAK JALAN SANTAI: Kapolda Riau Irjen Pol Widodo Eko Prihastopo didampingi Ketua Umum PWI Pusat Atal S Depari, Ketua PWI Riau Zulmansyah Sekedang, Asisten I Setko Pekanbaru Azwan, Ketua PWI Kota Pekanbaru Agustiar dan lainnya saat pelepasan bendera start gerak jalan santai ketika Deklarasi Pemuda Riau Melawan Hoax 2018 di CFD kawasan Jalan Sudirman, Ahad (28/10/2018). MHD AKHWAN/RIAUPOS

KOTA (RIAUPOS.CO) - Menyikapi banyaknya informasi hoaks yang menyebar saat ini dan sangat berpotensi menjadi pemecah belah bangsa, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Pekanbaru melaksanakan kegiatan Pemuda Riau Melawan Hoax (PRMH) 2018 dengan melibatkan pengurus PWI dari 12 kabupaten/kota di Riau pada 28 Oktober lalu.

Wali Kota Pekanbaru Dr H Firdaus MT mengatakan, pihaknya mendukung penuh kegiatan ini. Karena bagaimanapun masyarakat Riau, khususnya Pekanbaru, harus diberikan edukasi tentang bahaya hoaks di tengah kalangan masyarakat. “Karena kita bisa lihat, informasi yang berkembang di media sosial dengan kenyataan di lapangan cukup bias bahkan sangat signifikan. Oleh sebab itu, masyarakat harus cerdas menyikapi informasi yang diterima. Melalui acara PRMH diharapkan masyarakat terutama generasi muda semakin cerdas dalam memilah informasi,” sebutnya.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Firdaus juga mengatakan, jika berita-berita yang kevalidannya dan keabsahannya sangat diragukan tetapi hal itu sudah menjadi konsumsi masyarakat dan sudah tertanam dalam pikiran, itu sangat berbahaya. Untuk itu ia juga berpesan kepada wartawan dalam hal ini yang berkecimpung di dunia pemberitaan, juga harus berperan menangkal hoaks ini.

“Media juga punya peranan penting dalam hal mengedukasi masyarakat terkait informasi hoaks ini. Apalagi dengan perkembangan teknologi saat ini, segala informasi dapat dengan cepat didapatkan oleh masyarakat,” ujarnya. Wali Kota juga berpesan, jika menerima berita atau informasi yang kevalidannya sangat diragukan harus dicek ulang terlebih dahulu. Untuk itu, menurutnya edukasi tentang pemilahan mana informasi yang asli dan mana yang hoaks sangat diperlukan. “Masyarakat juga harus cerdas dalam memilah berita, mana informasi yang benar dan mana yang hoaks juga harus diketahui. Tujuannya agar tidak terbawa pada informasi hoaks yang bisa menyesatkan tersebut,” sebutnya.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook