Untuk itu, Firdaus berpesan kepada seluruh masyarakat terutama generasi muda untuk bersama-sama melawan informasi hoaks yang bisa berpotensi memecah belah masyarakat. Apalagi jika informasi tersebut sudah disisipi oleh orang-orang dengan membawa misi tertentu. “Apalagi saat ini sedang ramai isu politik. Jangan mau dipecah belah hanya karena berbeda pandangan politik. Sebagai pemuda harus cerdas, untuk menyikapi bagaimana memilih pemimpin ke depan,” ujarnya.
Pada pelaksanaan acara kegiatan Deklarasi Pemuda Riau Melawan Hoax yang dilakukan di halaman Kantor Wali Kota Pekanbaru, Ahad (28/10) lalu itu, berlangsung meriah. Lebih dari 5.000 orang ikut berpartisipasi memeriahkan sekaligus mendukung kegiatan tersebut.
Kegiatan ini diawali dengan jalan santai yang dilepas Kapolda Riau Irjen Pol Widodo Eko Prihastopo. Puluhan hadiah disiapkan panitia untuk dibagikan kepada peserta. Hadiah utama yakni Honda Beat diraih oleh Lifia, pelajar kelas VII dari SMPN 10 Pekanbaru. Acara dilanjutkan dengan penyerahan hadiah lomba cipta lagu bertema Melawan Hoaks dan lomba meme tolak hoaks.
Pada kesempatan itu juga dilakukan lelang foto Ustad Abdul Somad (UAS) bersama Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Susanto. Bagi Kapolresta. Foto ini sangat berharga karena sulit mendapatkan momen berfoto bersama UAS. Dalam foto tersebut ada pernyataan UAS. “Jangan suka menyebarkan hoaks, karena nanti orang yang suka menyebarkan hoaks, walaupun amalnya baik, nanti dia akan masuk dalam surga, surganya juga hoaks”.
Lelang foto ini dibuka dengan harga Rp5 juta. Lelang berlangsung dengan sengit. Terutama antara Wakil Ketua DPRD Pekanbaru Jhon Romi Sinaga dengan Wiwid dari PT Hasrat Tata Jaya. Namun akhirnya, lelang itu dimenangkan oleh Jhon Romi Sinaga dengan harga Rp30 juta. Hasil penjualan foto diserahkan untuk bantuan korban bencana gempa dan tsunami di Palu dan Donggala. Meski kalah dalam lelang, Wiwid tetap ikut menyumbang Rp10 juta untuk korban bencana.