Sudah Direkondisi, Jalan Kembali Rusak

Pekanbaru | Jumat, 06 Januari 2023 - 09:25 WIB

Sudah Direkondisi, Jalan Kembali Rusak
Kondisi Jalan Cempaka dekat simpang Jalan Teratai yang rusak akibat pengerjaan sistem pengolahan air limbah domestik terpadu (SPALD-T), Kamis (5/1/2023). Meski sempat dilakukan perbaikan atau rekondisi, jalan ini kembali mengalami kerusakan. (EVAN GUNANZAR/RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Sejumlah ruas jalan yang sebelumnya dilakukan galian proyek sistem pengolahan air limbah domestik terpadu (SPALD-T) sudah direkondisi. Sayangnya, jalan yang sudah diaspal ulang tersebut, kini mulai rusak kembali. Kebanyakan ada di wilayah Kecamatan Sukajadi.

Pantauan di la­pangan, ada permukaan aspal yang memang hancur, ada juga permukaan tanah yang turun. Selain itu manhole atau lubang masuk ke aliran SPALD-T yang tidak sama rata jalan juga terpantau.


Sejumlah titik kerusakan itu mulai di persimpangan Jalan Tulip dan Jalan Dahlia. Di sini permukaan aspal di sekitar manhole SPALD-T hancur, hingga terlihat menyembul. Kemudian di Jalan Ahmad Dahlan depan gerbang Kantor Imigrasi Pekanbaru. Di sini jalan rusak dipicu bergesernya lempengan beton yang digunakan untuk menutupi bekas galian.

Jalan Ahmad Yani yang bersimpangan dengan Jalan Pangeran Hidayat juga ada kerusakan. Kerusakan jalan di pertigaan yang kecil tapi padat kendaraan ini cukup mengganggu arus lalu lintas kendaraan.

Kerusakan jalan pasca diperbaiki juga terlihat di Jalan Cempaka dekat simpang empat Jalan Teratai. Badan jalan itu kembali hancur setelah dikembalikan seperti semula kondisinya. Pada kerusakan di titik ini, terlihat ada timbunan goni dengan isian padat yang dibenamkan ke dalam lubang.

Masih di Jalan Cempaka, tepatnya di depan Raja Dekor, sebagian jalan rusak terlihat. Disini kerusakan dipicu oleh permukaan tanah bekas galian yang turun. Terus ke atas, tidak jauh dari Masjid Mukhlisin, lempengen penutup bekas galian turun, hingga pondasi manhole seperi menyembul ke atas. Permukaan jalan di sekitar manhole juga mengalami kerusakan.

Riau Pos juga mendapati kerusakan di Jalan Melur, depan Apotek Kimia Farma. Di sini tanah bekas galian yang sebelumnya sudah dikembalikan ke kondisi semula, ambrol. Hal ini menyisakan lubang panjang menganga pada titik kerusakan tersebut.

Sementara di sepanjang Jalan Dahlia, setidak ada dua kerusakan jalan akibat galian SPALD-T yang sudah pernah diperbaiki. Pertama kerusakan di dekat persimpangan Jalan Gajus. Kerusakan, secara kasat mata terlihat, karena jalan tidak sempurna dikembalikan ke komdisi semula. Hal ini tidak hanya menimbul ketidaknyamanan pengendara, tapi juga berbahaya.

Kerusakan di Jalan Dahlia kedua ada di depan Amira Pet Shop. Di sini kondisi kerusakan terhampar dalam tumpukan yang luas. Tidak ada kendaraan yang rela melewati kerusakan jalan akibat perbaikan pasca-penggalian tersebut. Karena permukaan tidak rata seperti undakan cadas. Menurut salah seorang pengendara, Tommy, bahkan pengendara roda empat enggan melalukan ban mereka di kerusakan tersebut. Maka setiap kendaraan yang melewati titik tersebut akan selalu melambat.

''Di sini mobil pasti ambil jalur berlawanan, ke kanan mereka, karena kerusakan yang ada di sebelah kiri. Ini lebih berbahaya kalau malam hari bagi kami yang naik motor,'' ungkapnya.

Akibat menghindari kerusakan tersebut, banyak kendaraan roda empat yang menggilas penutup drainase yang berada di jalur yang berlawanan arus. Hingga penutup drainase itu terkelupas hingga terlihat rengka besi dan air yang mengalir di dalamnya. Padahal drainase itu awalnya memang ditutup habis demi memperlebar bahu jalan.

Dua kerusakan selanjutnya ada di Jalan Rajawali. Titik pertama terlihat di pertigaan dengam Jalan Nusa Indah. Persimpangan cukup padat ini, karena salah satu akses masuk ke SMAN 2 Pekanbaru.

Kerusaakan di lokasi ini secara kasat mata terlihat seperti perbaikan yang serampangan. Akibatnya pertigaan jalan ini tidak rata hingga sangat mengganggu pemotor. Karena undakan itu tepat berada di tengah pertigaan jalan.

Yudi, salah seorang warga Jalan Nusa Indah mengatakan, perbaikan serampangan ini berbahaya dan sangat mengganggu.

''Memang gak jelas kontraktor ini. Dah diperbaikinya, dibiarkan aja jalan bersepai kayak gitu. Bini awak (istri saya, red)  yang waswas karena tiap hari antar jemput anak lewat simpang itu,'' kata Yudi.

Kondisi ini juga dikeluhkan oleh seorang pedagang di persimpangan tersebut yang bernama Basar. Menurutnya sudah ada beberapa kali kejadian kecelakaan akibat kerusakan tersebut. ''Bahaya itu, apalagi hujan dan malam, ndak nampak. Dah beberapa kali kejadian. Kemarin sempat dibeton inisiatif warga, bukannya tambah bagus, tambah parah,'' ungkapnya.

Kemudian, kerusakan jalan belas galian SPALD-T yang berhasil dicatat wartawan, tidak jauh dari Mapolsek Sukajadi. Masih di Jalan Rajawali, kerusakan di titik ini tidak kalah parah. Bahkan di sini ada lubang menganga sebesar ban truk yang diisi warga dengan boks kayu karena berbahaya. Kondisi ini berbanding terbalik dengan bekas galian di depan Mapolsek Sukajadi yang jalannya rata dan aspal hotmix-nya dalam kondisi masih hitam legam dan mulus.

Terakhir, kerusakan parah dan panjang juga terlihat mencolok di Jalan Mangga. Lokasi kerusakan ini berada di antara kos-kosan NZ Resident dan pertigaan dengan Jalan Ahmad Dahlan.

Seluruh kerusakan di atas belum termasuk permukaan jalan bekas galian di sekitar manhole SPALD-T yang turun seperti di Jalan Durian dekat asrama Brimob Polda Riau. Juga belum termasuk setidaknya lima titik kerusakaan jalan yang sedang dalam perbaiki di Kecamatan Sukajadi.(end)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook