PEKANBARU (RIAUPOS) -- Badan Pusat Statistik (BPS) akan melaksanakan sensus penduduk secara serentak se-Indonesia Februari-Maret 2020. Menariknya, sensus kali ini akan dilakukan secara daring atau online. BPS akan menggunakan data dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil).
Hal ini disampaikan oleh Kepala BPS Kota Pekanbaru Dewi Kristiani, Senin (4/11). Ia menuturkan, sensus online ini merupakan pertama kalinya dilakukan oleh BPS. "Ini pertama kalinya secara online. Sensus ini digelar serentak di seluruh Indonesia. Nanti akan ada 19 pertanyaan," ulasnya.
Selain itu, Dewi menuturkan, pendataan tak hanya dilakukan secara online.
Setelah sensus online usai, petugas akan mendata masyarakat yang belum terdaftar secara online pada Juli 2020. Hal ini dilakukan bersamaan dengan sensus kematian.
"Nanti masyarakat yang belum mendaftar online akan didata, bersamaan dengan sensus kematian," tutur Dewi.
Dalam sensus ini, tak hanya masyarakat yang memiliki tempat tinggal yang akan didata, tetapi juga masyarakat tunawisma yang tidak terdata dalam RT dan RW. Seperti gelandangan, masyarakat yang tinggal di kolong jembatan, dan lain-lain.
"Yang tidak terkover atau tidak memiliki tempat tinggal akan didata semuanya," pungkas Dewi.
Sementara itu, Wali Kota Pekanbaru Firdaus mendukung penuh sensus penduduk 2020 mendatang. Ia juga mengajak masyarakat Pekanbaru berpartisipasi dalam sensus ini guna mewujudkan satu data Indonesia dan menuju Pekanbaru Smart City Madani. "Saya mengajak seluruh masyarakat berpartisipasi dalam sensus ini. Pastikan nanti terdaftar ke situs online, baik melalui smartphone, laptop dan lain-lain," ujarnya.(*2)