PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- PENYEDIAAN layanan sanitasi dan air minum layak bagi penduduk, terus dilakukan oleh pemerintah dengan berbagai program kegiatan. Di Pekanbaru, program pembangunan terkait sanitasi air minum juga sedang berjalan.
Konferensi Sanitasi dan Air Minum Nasional (KSAN) tahun 2019 digelar, Senin (2/12) di Hotel Kempinski Jakarta. KSAN mengangkat tema ‘’Menuju layanan sanitasi dan air minum yang aman, inovatif dan berkelanjutan’’. Wali Kota (Wako) Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT menjadi salah satu kepala daerah yang hadir didampingi Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Ahmad Ismail dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Indra Pomi Nasution.
Langkah-langkah pemerintah dalam menyiapkan layanan sanitasi dan air minum layak bagi penduduk terus menunjukkan peningkatan dalam empat tahun terakhir. Kemajuan tersebut tidak lepas dari kerja bersama pelaku pembangunan di tingkat pusat dan daerah.
Data Badan Pusat Statistik 2018 menunjukkan, capaian akses air minum layak saat ini telah di posisi 88 persen, sedangkan akses sanitasi layak di posisi 75 persen. Meskipun terus mengalami peningkatan setiap tahun, nyatanya masih terdapat selisih 32 juta jiwa penduduk yang belum memperoleh akses air minum layak.
Dan 67 juta jiwa penduduk belum terlayani akses sanitasi layak. Capaian ini menunjukkan perlunya upaya peningkatan akses dua hingga tiga kali lipat per tahun untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (TPB/SDGs) di 2030.
KSAN ini memiliki dua agenda utama. Pertama, konferensi KSAN 2019 melibatkan para pemangku kepentingan disektor sanitasi dan air minum untuk merumuskan komitmen nasional dalam mencapai tujuan 6 dan tujuan 11 TPB/SDGs di sektor sanitasi, air minum, permukiman dan perkotaan. Selain itu, akan dilakukan juga pemberian Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (APML) Award untuk champion pemerintah daerah dan komunitas.
Kedua, Festival KSAN 2019, instalasi infografik yang akan menampilkan informasi tentang fakta, dampak di sektor sanitasi dan air minum, serta memperlihatkan berbagai upaya yang telah dilakukan banyak pihak untuk mendukung pencapaian Tujuan 6 dan Tujuan 11 TPB/SDGs di sektor sanitasi, air minum, permukiman dan perkotaan.
Menurut Wakil Presiden Indonesia KH Ma’ruf Amin ketersediaan akses air minum layak Indonesia harus sejajar dengan negara-negara anggota G20. "Indonesia adalah anggota negara G20, jadi kita harus berusaha keras agar akses terhadap air minum yang aman melalui perpipaan harus menjadi tujuan kita agar paling tidak sejajar dengan negara tetangga kita yang G-20," ujarnya saat membuka KSAN.
Sementara itu, Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menuturkan, akses sanitasi dan air minum aman merupakan layanan dasar dan hak asasi setiap warga negara karena sangat berpengaruh terhadap tingkat kesehatan masyarakat dan kualitas sumber daya manusia. Ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo bahwa pembangunan lima tahun ke depan akan fokus pada pembangunan manusia.
"Untuk itu, negara perlu menyediakan akses sanitasi dan air minum yang aman dan berkelanjutan bagi warganya. Tujuan 6 dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (TPB/SDGs) juga menargetkan penyediaan akses air minum aman, akses sanitasi dan penghentian Buang Air Besar Sembarangan atau BABS, serta meningkatkan kualitas pengolahan limbah. Tercapainya tujuan tersebut juga menjadi salah satu program prioritas nasional Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024," ujarnya
Wako Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT menyebutkan, Pemko Pekanbaru memiliki komitmen yang tinggi dalam menyiapkan layanan sanitasi dan air minum layak bagi masyarakat Pekanbaru. Beberapa program pembangunan kini juga sedang berjalan yang berkaitan dengan perbaikan layanan sanitasi dan air minum. Program yang berjalan merupakan proyek percontohan.
"Program sanitasi dan air bersih di Kota Pekanbaru sekarang sedang berjalan. Ada pilot project instalasi pengolahan air limbah (IPAL) yang dibangun di sumber sari. Dan pilot project pembangunan sistem penyediaan air minum (SPAM)," singkatnya.(adv/ali)