PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Disdalduk KB) Kota Pekanbaru terus berusaha mengentaskan masalah tengkes (stunting) di Kota Bertuah. Salah satunya dengan mengajak para calon pasangan pengantin (catin) baru untuk memanfaatkan aplikasi Elsimil.
Menurut Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Disdalduk KB) Kota Pekanbaru Muhammad Amin saat ini pemerintah sangat serius dalam upaya mengentaskan kasus tengkes yang mengganggu pertumbuhan generasi harapan bangsa. Ia katakan, pasangan calon pengantin (catin) juga dapat berkontribusi dan mendukung upaya-upaya yang sedang dilakukan oleh pemerintah ini.
Salah satunya adalah menginstal aplikasi eletronik siap nikah dan hamil (elsimil). Melalui aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Hamil (Elsimil) ini, hasil pemeriksaan catin yang sudah mendekati hari H pernikahan akan dimasukkan dalam aplikasi.
Elsimil dirancang khusus sebagai alat pemantau kesehatan dan edukasi seputar kesiapan nikah dan program hamil oleh Pemerintah Kota Pekanbaru yang bertujuan untuk mendeteksi lebih awal terhadap potensi bayi yang akan dilahirkan dengan melihat kondisi kesehatan calon pengantin (catin) sebagai upaya preventif mencegah tengkes.
"Melalui aplikasi ini, pasangan tersebut bisa mendapatkan pendamping atau edukasi menjelang pernikahan dan kehamilan secara online," kata Amin, kemarin.
Selain itu, Elsimil juga bertujuan sebagai edukasi tentang kesiapan menikah dan hamil. Di mana aplikasi ini bisa di-download melalui smartphone, dan dapat digunakan untuk pendampingan online bagi calon pengantin terkait persiapan pranikah hingga masa kehamilan.
Bahkan saat ini, calon pengantin diwajibkan menyertakan sertifikat Elsimil sebagai persyaratan daftar nikah di KUA. "Kami mendorong agar para calon pengantin bisa mendapat sertifikat Elsimil sebelum melangsungkan pernikahan," jelasnya.
Aplikasi ini menghubungkan calon pengantin dengan petugas pendamping sehingga bisa memberi edukasi tentang kesiapan menikah dan hamil. Adanya aplikasi ini untuk untuk memantau kepatuhan calon pengantin dalam melakukan treatmen peningkatan status gizi untuk mencegah terjadinya bayi lahir stunting atau gizi buruk.
"Dengan semakin banyaknya pasangan calon pengantin baru yang memanfaatkan program dan aplikasi ini diharapkan angka stunting di Kota Pekanbaru dapat lebih menurun sehingga generasi penerus bangsa bisa menjadi generasi yang sehat jasmani dan rohaninya," tegasnya.(ayi)