PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Upacara pemakaman secara militer dilakukan sebagai penghormatan terakhir bagi prajurit TNI Detasemen Peralatan (Denpal) 1/4 Pekanbaru, Pelda Anumerta Rama Wahyudi, Jumat (3/7). Prosesi pemakaman dilakukan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kusuma Dharma itu, berlangsung haru.
Jenazah almarhum Rama tiba di Pekanbaru, pagi kemarin usai diberangkatan menggunakan pesawat Hercules C130 TNI AU dari Skadron Udara 17 Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta. Pesawat lepas landas sekitar pukul 08.40 WIB, dan mendarat di Lanud Roesmin Nurjadin sekitar pukul 10.30 WIB. Setibanya di Kota Bertuah, dilakukan upacara militer penyambutan jenazah yang dipimpin langsung Pangdam I/Bukit Barisan Mayjen TNI Irwansyah. Selain itu, terlihat pasukan penyambut jenazah almarhum dari prajurit TNI dan Polri merapat ke pesawat.
Dari pesawat, peti jenazah Rama yang dibalut dengan bendara merah putih diturunkan. Lalu, jenazah diserahkan oleh Kolonel Inf Herman Subagyo, selaku Komandan PSOPP PMPP TNI kepada Pangdam I/BB.
"Dengan ini saya terima jenazah almarhum Pelda Anumerta Rama Wahyudi," kata Pangdam I/BB.
Setelah penyerahan itu, jenazah langsung dimasukkan ke dalam ambulans untuk dibawa dan disemayamkan ke rumah duka di Jalan Garuda Sakti Km 6, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar. Setelah disalatkan, jenazah Rama dibawa menuju ke peristirahatan terakhir di TMP Kusuma Dharma Pekanbaru sekitar pukul 14.00 WIB. Begitu tiba, Mayjen TNI Irwansyah langsung memimpin upacara prosesi pemakam. Pada kesempatan itu, turut hadir Gubernur Riau Syamsuar, Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, Danrem 031/Wira Bima Brigjen TNI M Syech Ismed, dan Danlanud Roesmin Nurjadin Marsma TNI Ronny Irianto Moningka. Lalu, Danlanal Dumai Kononel Laut (P) Himawan, Dandenpal 1/4 Pekanbaru Kolonel Cpl Joto Wirotomo Marpaung, istri almarhum Anita dan kerabat almarhum, serta para tamu undangan.
Kemudian, dilanjutkan dengan prosesi pemakaman dengan tembakan salvo ke udara oleh prajurit TNI sebagai bentuk penghargaan terakhir kepada jenazah. Serta dilakukan penaburan bunga ke dalam liang lahat oleh Pangdam 1/BB dan pihak keluarga almarhum. Mayjen TNI Irwansyah mengatakan, pelaksanaan upacara ini sebagai bentuk penghargaan dan penghormatan dari negara atas jasa dan pengorbanan almarhum. Almarhum, kata dia, telah mengabdikan diri kepada bangsa dan negara.
"Saya Panglima Komando Daerah Militer I Bukit Barisan, atas nama negara, bangsa, dan Tentara Nasional Indonesia, dengan ini mempersembahkan kepada persada ibu pertiwi. Jiwa, raga, dan jasa-jasa almarhum nama Rama Wahyudi, pangkat Pelda Anumerta," ujar Irwansyah.
Jenderal bintang dua itu melanjutkan, pihaknya dan jajaran menyampaikan rasa hormat setinggi-tingginya kepada almarhum. Karena Rama Wahyudi sudah mendarmabhaktikan apa yang paling berharga dalam hidupnya.
"Nyawanya pun dia korbankan. TNI, negara dan bangsa dalam hal ini ingin memberikan penghargaan setinggi-tingginya," sebutnya.
Kepada keluarga almarhum, Pangdam menyampaikan belasungkawa dan penghargaan setinggi-tingginya atas jasa almarhum menjaga perdamaian dunia. Selain itu, sambung dia, pihak keluarga sesuai ketentuan akan mendapatkan perlakuan khusus. Seperti halnya diberikan santunan, dan sebagainya.
"Sudah kami salurkan. Setelah kematian almarhum tetap mendapatkan hak-haknya sebagaimana ketentuan," paparnya.
Pihak PBB, lanjut Irwansyah, sudah memberikan perhatian khusus, baik bagi Pemerintah Indonesia, maupun almarhum sendiri.
"Tadi (kemarin, red) kan dibacakan, bintang yang diberikan oleh United Nations kepada almarhum," imbuhnya.
Prosesi pemakaman itu, diakhiri dengan penyerahan bendera merah putih dari Pangdam 1/BB kepada istri almarhum, Anita. Lalu, santunan dari Panglima TNI, santunan dari PMPP TNI yang nominalnya mulai jutaan rupiah hingga Rp145 juta.
Sementara itu Gubri mengatakan, atas nama Pemerintah Provinsi Riau mengucapkan turut berduka cita atas gugurnya pahlawan bangsa tersebut. Ia juga mendoakan agar almarhum diberikan tempat terbaik di sisi Allah SWT.
"Kami turut berduka cita atas gugurnya salah satau pahlawan bangsa yang mengharumkan nama Riau. Semoga amal ibadahnya diterima di sisi Allah SWT dan pemerintah bangga atas apa yang dilaksanakan demi tugas bangsa," katanya.
Kepada pihak keluarga, Syamsuar juga berharap agar keluarga bisa sabar. Serta menerima semuanya ini dengan ikhlas serta lapang dada. Selain itu, Gubri juga mengatakan almarhum bisa menjadi contoh bagi generasi muda di Riau. Salah satunya atas dedikasi dan semangat dalam berjuang. Di mana perjuangannya tersebut merupakan salah satu kebanggaan bagi Riau dan Republik Indonesia.
"Beliau ini bisa jadi contoh teladan bagi generasi muda. Terutama terkait semangatnya dalam memperjuangkan perdamaian," sebutnya.
Disambut Isak Tangis Keluarga
Di sisi lain tangis keluarga, sahabat beserta warga pecah ketika jenazah Rama Wahyudi tiba di kediamannya di Jalan Garuda Sakti, Km 6 pukul 11.40 WIB kemarin dengan menggunakan mobil jenazah milik TNI AU Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru. Berdasarkan pantauan Riau Pos, ratusan pelayat memadati rumah duka, menyambut jenazah Rama.
Setelah diturunkan dari ambulans, peti jenazah dibawa masuk ke dalam rumah.
Isak tangis keluarga langsung pecah di ruang tamu itu. Istri almarhum, Anita (32) tak henti-hentinya menangis sambil memeluk peti jenazah suaminya. Begitu pun dengan mertua Rama Wahyudi, Wagini (64) dan keluarga lainnya yang menangis sambil memeluk peti jenazah. Tampak pula beberapa keluarga lainnya mencoba menenangkan dan memintanya bersabar.
Setelah di dalam ruang tamu, peti jenazah dibawa ke teras depan rumah oleh personel TNI, dengan terus diiringi tangis keluarga almarhum. Di rumah duka juga tampak hadir Gubernur Riau Syamsuar, Komandan Korem 031/Wira Bima Brigjen TNI Syech Ismed, Kapaldam 1/BB Kolonel CPL Nunung Bachtiar Aji, pimpinan rombongan pengantaran jenazah dari Pusat Misi Pemelihara Perdamaian (PMPP), Kolonel Infanteri Herman serta pejabat TNI dan Polri.
Selanjutnya jenazah Rama sebelum dimakamkan di TMP Kusuma Dharma disalatkan di Masjid Darussalam yang berada tidak jauh dari depan rumah duka yang berjarak sekitar 100 meter. Dalam sambutannya di depan keluarga almarhum dan warga, Kapaldam 1/BB Kolonel CPL Nunung Bachtiar Aji mengucapkan belasungkawa dan duka cita yang sedalam-dalamnya atas nama pribadi dan Pangdam 1/BB.
"Kita semua telah kehilangan putra terbaik yang kita kenal beliau adalah almarhum orang yang mempunyai dedikasi terhadap pekerjaan dan integritas yang tinggi, rasa ingin tahu yang tinggi. Dan saya juga mengucapkan terima kasih kepada pimpinan rombongan pengantaran jenazah dari PMPP, Kolonel Infanteri Herman," terangnya.
Sementara itu mewakili keluarga almarhum, Haji Abdul mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran TNI AD yang telah memberikan apresiasi kepada keluarga besar almarhum.
"Tidak ada kata lain yang dapat kami sampaikan kecuali rasa syukur kami atas dapat dikembalikannya keluarga kami almarhum Pelda Anumerta Rama Wahyudi dalam menjalankan misi dunia," ungkapnya.Dia juga berharap kepada seluruh jajaran yang terkait tentang administrasi, di mana almarhum meninggalkan seorang istri dan tiga anak. "Kami sangat berharap supaya diselesaikan dengan sebaik-baiknya," harapnya.